Berawal dari sekadar obrolan ringan antara Bumi, Ze, Kirana Larasati, Satrio, dan Niki, siapa sangka Malam Curhat yang dicetuskan malam itu kini menjadi Malam Puisi yang menasional? Adalah Bumi dan Adit yang ingin mengembalikan puisi ke kejayaannya, jadi bukan cuma menulis puisi saja tapi membacakannya. Awalnya sih cuma acara private, karena antusias sosial media dan sambutan hangat teman-teman Malam Puisi kemudian dibuka untuk umum.

Malam Puisi pertama diadakan di Kedai Kopi Kultur dan dihadiri cuma 15 orang, Masbrooo menjadi salah satu tamu yang menyaksikan sejarah berdirinya Malam Puisi (Masbrooo bangga ). Feedback pertama Malam Puisi? Positif. Dari yang awalnya cuma tagar di Twitter @commaditya dan @BentaraBumi, kini sudah membentuk ruang dan makin digemari teman-teman pujangga dan pujanggi.
[irp]
Kini feedback Malam Puisi makin liar kayak kuda balap. Adalah Samudera Kata (Jogjakarta) yang sempat tertidur kini membangkitkan kembali spirit puisi yang terinspirasi Malam Puisi. Kini Malam Puisi sudah bermekaran (cieeeh) di 20 kota di Indonesia dan bahkan diundang ke Ubud Writers & Readers Festival dan SosMedFest di Jakarta. Bagaimana perasaan teman-teman Malam Puisi? BANGG A! (Kemudian berpelukan macho). Kini bahkan sampai bedah puisi (Malam Puisi Semarang) dan Malam Puisi Kampus (Jakarta).
Masbrooo juga ikut bangga, dari Pulau Bali, kini sudah menjelajah Indonesia! Oh ya, yang mau gabung sila datang dan bacakan puisimu di Kedai Kopi Kultur (Bali) setiap Sabtu terakhir di akhirbulan, dan Lentera (Jakarta). Informasi lebih lanjut? Follow di Twitter: @MalamPuisi (dan @Masbrooo tentunya). Sukses buat teman-teman Puisi!