Yang Dirindukan dari Kuta

Setelah satu setengah tahun Covid-19 hadir dan mengubah semuanya, keadaan seluruh jalanan atau yang biasanya ramai jadi berubah drastis, jadi makin sepi pi pi. Nggak ada lagi pesta, festival dan lainnya yang bisa didatangi dengan leluasa. Protokol kesehatan harus dilakukan, semua serba online dan harus siap siaga kalau orang sekitar sedang sakit. Tiba-tiba Mz jadi kangen suasana Kuta, terus Mz mikir, kenapa nggak sekalian saja kita bahas apa yang dirindukan dari Kuta? Yaudah, kita kepoin bareng.

Suasana City Walk

yang dirindukan
Ini dulu macet banget lho |Source: https://jejakpiknik.com/

Yang sering banget ngelewatin Kuta atau rumahnya emang disana, pasti ngerasa banget nih kalau jalanan Kuta sepi banget sekarang. Dulu yang sering lalu lalang atau sekedar belanja di toko benar-benar semakin berkurang yang kelihatan batang hidungnya. Hal ini perlahan-lahan membuat toko tutup dan hanya menyisakan beberapa orang lokal yang emang beraktivitas di sekitar sana.

Ini masih satu jalan sama yang tadi, sepi banget ‘kan |Source: https://posbali.co.id/

Suasana city walk ini benar-benar dirindukan banget. Dulu suka kesal sih karena jalanannya rame banget, alhasil selalu nemu kemacetan, tapi sekarang? Lengang sampai bingung, apa benar ini lagi ngelewatin jalanan di Kuta? Soalnya beda banget sama yang dulu, jadi berasa ngelewatin jalan yang beda.

Kuta di Malam Hari

yang dirindukan
Masih rame-ramenya nih |Source: https://bali.tribunnews.com/

Kalian pasti sudah tahu dimana Monumen Bom Bali berada. Biasanya di daerah ini bakal jadi tempat dimana orang-orang berkumpul saat Tahun Baru. Ya, sekedar hangout, ngobrol dan nonton kembang api. Apalagi dinyalain lampu warna warni yang bikin suasana makin hidup, benar-benar momen seru dan menyenangkan untuk menyambut pergantian tahun.

Ini yang sekarang |Source: https://bisnis.tempo.co/

Tapi kalau sekarang, untuk kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan jadi dibatasi. Nggak boleh ada kegiatan yang melibatkan banyak orang, apalagi sampai nggak jaga jarak, beuuh sudah pasti akan ditegur oleh petugas keamanan. Dan, kita selalu diingatkan kalau keluar rumah pas perlu saja, protokol kesehatan juga harus diterapkan, mungkin inilah yang perlahan-lahan membuat orang-orang jadi mikir dua kali buat keluar rumah, kecuali emang ada keperluan mendesak.

Bar dan Kafe yang Riuh

yang dirindukan
Sampai subuh pun masih seru-seru saja disini |Source: https://www.thebalibible.com/

Seperti yang kita tahu, di Kuta ada banyak bar dan kafe. Selain menyediakan makanan dan minuman yang lezat, ada banyak hiburan yang ditawarkan, salah satunya penampilan band dan nggak jarang akan nyanyi bersama. Walaupun sudah subuh, kadang suasana riuh ini masih bisa kita dengar dan lihat dari jalan yang dilewati.

Sekarang, kalau ada kerumunan, nggak jaga jarak dan pakai masker, siap-siap saja dicari sama satpol pp |Source: https://news.detik.com/

Kondisi yang Sekarang? Ya, sudah pasti jam operasionalnya dibatasi. Dulu yang kalau berkerumun terus bisa dempet-dempetan, beda sama sekarang yang harus jaga jarak dan punya jam tutup yang sudah ditentukan. Kalau ini dilanggar, pihak keamanan nggak akan ragu untuk menertibkan. Apalagi ‘kan sudah ada pengumuman dari Bapak Joko Widodo dan arahan langsung oleh Gubernur Bali melalui Surat Edaran. Jadi, nggak ada alasan untuk beroperasi sampai melewati batas waktu, kecuali apotek dan rumah sakit yang memang diperkenankan untuk buka 24 jam.

Yang Dirindukan dari Kuta, Festivalnya yang Meriah dan Ditunggu-tunggu Foreigners di Pantai

yang dirindukan
Yang biasanya ditunggu sama para bule nih |Source: https://balicharterprice2018.wordpress.com/

Terakhir, yang dirindukan dari Kuta adalah Kuta Carnival Bali. Event ini biasanya diadakan pada Bulan Oktober. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan dan dinikmati kayak beli makanan dan minuman western maupun lokal di food festival, penampilan tarian adat, dj sessions, surf dan music festival serta masih banyak lagi. Intinya, event ini jadi yang paling ditunggu-tunggu sama foreigners alias bule-bule dan warga sekitar.

Kayak beda tempat ya |Source: https://news.detik.com/

Diadakan di bibir Pantai Kuta, event ini emang sengaja diadakan saat Bulan Oktober. Ini bertujuan untuk mengenang peristiwa bom bali dan meyakinkan foreigners untuk nggak takut berwisata dan menghabiskan waktunya di Bali. Oh ya, setiap tahunnya punya tema yang berbeda nih, jadi sudah pasti nggak bakal bikin bosan. Tinggal bawa diri, ajak keluarga atau orang-orang terdekat sama uang yang cukup. Jangan lupakan sesi foto dan video untuk kenang-kenangan, hmm pulang-pulang sudah bahagia banget tuh. Lumayan ‘kan waktu senggangnya nggak cuman bengong-bengong saja di rumah.

Sebenarnya nggak cuman Bali, kita sudah rindu seluruh daerah yang ada di Bali. Suasananya, tempat wisatanya, tempat makannya, orang-orangnya, hmm rindunya sudah di taraf maksimal gitu. Semoga, entah kapan, semuanya kembali seperti biasa ya. Salam rindu!

Hinda Nova

Writer & Blogger

Related Posts:

  • All Post
  • Africa
  • America
  • Asia
  • Bali
  • Budaya
  • Europe
  • Opini On
  • Orang
  • Tempat
  • Travel Tips
    •   Back
    • Denpasar
    • Badung
    • Gianyar
    • Tabanan
    • Bangli
    • Klungkung
    • Karangasem
    • Buleleng
    • Jembrana
    • Sanur
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    • Ubud
    • Kintamani
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    •   Back
    • Event
    • Urban Legend
    •   Back
    • Inspirator
    • Komunitas
    •   Back
    • Kintamani
    •   Back
    • Kuliner
    • Wisata
    •   Back
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Sanur
    •   Back
    • Ubud

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Edit Template
Suppose warrant general natural. Delightful met sufficient projection.
Decisively everything principles if preference do impression of.