Kalau kamu nanyak begituan ke Sun Goku, dia pasti bakal bilang, “Jawabnya ada di ujung langit, kita ke sana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani.”
Apa mau kamu dapet jawaban kayak gitu? Tentu tidak dong ya.
Tradisi Ngelawang memang cuma bisa kamu kamu lihat saat perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan. Selama perayaan itu kamu akan melihat gimana serunya Barong Bangkung yang ditarikan sama anak-anak kecil dari rumah satu ke rumah yang lain. Setelah menari mereka akan diberikan upah oleh tuan rumah sebagai ucapan terima kasih telah memberkati rumahnya agar tetap aman dari energi negatif.
Pertanyaannya sesuai dengan judul artikel ini, “Tradisi Ngelawang itu, dari mana datangnya?”
Berdasarkan pernyataan Prof. Bandem yang Mz kutip dari Bali Express, Ngelawang ini merupakan sebuah tradisi yang berkaitan dengan pertunjukan sirkus Cina yang dipentaskan oleh pedagang Cina pada masa Dinasti Tan antara rentang waktu abad ke VII sampai dengan abad ke X. Iya, pokoknya kamu belum lahir.
Saat masa itu, Cina sebagai pusat perdagangan dunia dan para pedagang Cina juga sering melakukan perjalanan ke India dan melalui Indonesia mulai dari Kalimantan, Sulawesi hingga mampir ke Bali. Di dalam perjalanannya, para pedagang dari Cina ini juga sering mementaskan Barong Macan untuk menambah penghasilan agar bisa dijadikan bekal saat perjalanan.
Nah, dari sinilah pertunjukan barong dari para pedagang Cina ini mulai ditiru sama masyarakat Bali, namun bedanya Bali sendiri lebih berpatokan pada nilai-nilai spiritual yang hingga saat ini kebudayaan tersebut kamu kenal dengan istilah Ngelawang.
Ngelawang sebagai salah satu cara masyarakat Bali dalam menetralisir kekuatan para Bhuta Kala saat hari Buda Kliwon Dunggulan dan berakhir pada Buda Kliwong Pahang, yaitu selama perayaan Galungan dan Kuningan.
Tradisi Ngelawang disamping dapat uang, sekalian belajar memahami tradisi Bali
Seperti yang kamu ketahui, biasanya setelah Barong Bangkung ini selesai menari di sekitar pekarangan rumah, maka kamu diwajibkan memberikan upah berupa uang sebagai bentuk ucapan terima kasih. Disamping itu tradisi ini juga berfungsi sebgai pendidikan kepada anak-anak di Bali.
Biasanya yang sering ngelawang di Desa Mz itu adalah anak-anak. Jadi saat Galugan dan Kuningan, anak-anak ini mengisi waktu luang liburan dengan ikut mementaskan Ngelawang dengan tujuan agar tradisi ini tetap lestari.
Daripada mesekeb di rumah, mending keluar bareng teman dan ikut Ngelawang sampai jam 8 malam aja lah. Lumayan bisa bermain-main menarikan Barong Bangkung tanpa perlu les privat menari. Kalau orang Bali bilang “Jek lagasin gen” artinya jalanin aja nanti bisa sendiri kok hehe…