Burung Jalak! Satwa asli Bali yang pasti sudah nggak asing di telinga kalian. Jadi satwa yang paling dilindungi, kalian tahu nggak sih pertama kalinya satwa ini ditemukan dan apa nama ilmiahnya?
Jalak Bali, Hewan Endemik Bali yang Dilindungi
Selain disebut burung Jalak, burung ini juga biasanya disebut burung curik. Dengan populasinya yang masih terbilang sedikit, Jalak Bali jadi hewan endemik Bali yang statusnya dilindungi oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/kpts/Um/8/1970 sejak tahun 1970. Populasinya yang menipis ini diakibatkan penangkapan liar yang nantinya bakal dijual secara ilegal. Tahu nggak kenapa ditangkap terus dijual lagi? Ya, gara-gara harganya yang mahal parah dan tentunya bakal ngasik banyak keuntungan bagi si penangkap. “Berarti masyarakat nggak boleh melihara dong, Mz?” Bisa kok, cuman harus punya sertifikat izin yang sah dari instansi terkait.
Punya Nama Ilmiah: Leucopsar Rotschildi
Karena statusnya yang dilindungi, sudah ada beberapa instansi yang melakukan penangkaran Jalak Bali. Pelan tapi pasti, jumlahnya saat ini nggak sesedikit dulu. Apalagi ‘kan burung bersuara merdu saat ini cuman bertelur 2 sampai 3 telur saja. Pastinya momen bahagia ini harus didukung dengan perawatan yang baik secara konsisten.
Untuk ciri-cirinya sendiri bisa dilihat dari matanya yang kecoklatan dengan corak biru di kelopaknya, terus warna bulunya putih bersih kecuali di bagian sayap dan ekornya, paruhnya berwarna kuning kecoklatan dan ada jambulnya untuk sang jantan. Pernah menghiasi uang 200 Rupiah emisi tahun 2003, Jalak Bali punya nama ilmiah yakni Leucopsar Rotschildi (diberikan oleh Walter Rotschildi). Penemunya yang pertama kali adalah Dr. Baron Stressman, seorang ahli burung berkebangsaan Inggris. Diperkirakan pada tahun 1910 hingga 1912, yang akhirnya penemuannya ini dilanjutkan oleh Dr. Baron Victor Von Plessenn pada tahun 1925.
Dengan penangkaran yang masih terus dilakukan, semoga populasi Jalak Bali terus meningkat. Biar statusnya nggak hampir punah lagi. Sudah tahu ‘kan nama ilmiah dan siapa yang menemukannya pertama kali? Mari menjaga hewan endemik Bali dengan tidak menangkapnya maupun memeliharanya secara ilegal.