Siapa yang tidak mengenal Keris yang merupakan salah satu warisan budaya dari peninggalan beberapa kerajaan di Indonesia. Bali juga memiliki beberapa peninggalan-peninggalan Keris yang hingga kini dijaga dan terus dilestarikan. Keris juga dianggap sebagai senjata sakti yang memiliki kekuatan mahadahsyat tergantung dari pengisian atau pasupati Keris tersebut.
Sebelumnya Mz pernah membahas bagaimana kekuatan magis dari Keris Tayuhan yang menjadi incaran para kolektor Keris. Ternyata fungsi Keris dalam urusan pawiwahan atau pernikahan di Bali memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu, kamu bisa lihat mengapa banyak foto prewed, di mana calon suami mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan Keris yang disisipkan dibelakang punggung calon suami.
Keris ini memang merupakan sebuah perlambangan dari seorang laki-laki dan oleh karena itu saat kamu menikah, entah itu saat prosesi ngidih, Matanjung Sambuk, hingga masakapan, Keris ini yang bakalan mendampingi calon suami hingga prosesi tersebut selesai dan kamu sah menjadi pasangan suami istri.
Bali juga masih menyimpan tradisi uniknya dan kamu pernah melihat atau mendengar bagaimana seorang wanita menikah tanpa adanya sosok suami disampingnya, melainkan doi menikah dengan sebilah Keris aja? Kali ini Mz akan membahas sebuah kepercayaan yang masih tetap kental di Bali soal pernikahan dengan sebilah Keris.
Sah atau tidak Menikah dengan Keris adalah aib keluarga
Berdasarkan Bali Express menikah dengan Keris ini merupakan sebuah fenomena yang ada di Bali saat ini. Hal ini juga merupakan bagian dari tradisi Hindu di Bali tat kala sang mempelai wanita mengalami kehamilan diluar nikah atau mempelai prianya meninggal sebelum menikah.
Kalau hamil kan bisa langsung tanggung jawab di cowok bukannya? Ini benar banget dan seharusnya si cowok kalau sudah berani menghamili pasangannya, berarti harus mempertanggung jawabkannya dengan langsung mencari hari baik untuk melangsungkan pernikahan secara sah.
Tetapi ini juga sering terjadi sebuah permasalahan, di mana si cowok tidak mau bertanggung jawab alias melarikan diri tanpa ada kabar atau tidak mau mengakui kalau itu adalah hasil perbuatannya. Makanya Keterbukaan akan sex itu perlu banget.
Apakah pantas seorang cowok seperti itu? Jangan ditiru ya buat kamu yang masih anget-angetnya pacaran, karena kita tidak tahu bagaimana kedepannya setelah kamu hamil dan si cowok belum siap, habislah sudah kamu hanya menjadi korban pemuas nafsunya aja.
Maka dari itulah hamil diluar nikah memang sebaiknya dihindari dan memilih menikah kemudian membuat program kehamilan, keluarga bahagia deh. Tapi kalau tidak dicoba kan tidak tahu hasilnya kayak gimana? Bikin anak itu tidak coba-coba ya.
Ini juga mengapa menjadi salah satu cara buat kamu untuk menjaga kehormatan keluarga dengan melangsungkan pernikahan sewajarnya. Apakah sampai sekarang pernikahan Keris di Bali menjadi suatu pernikahan yang sah?
Secara tradisi sih karena mewakili si laki-laki sah-sah aja, tetapi secara logika bagaimana? Terserah kamu aja sih sekarang yang jelas sebagai seorang cewek apa kamu mau menikah dengan keris doang? Pikirin kembali ya, biar keluarga besar kamu tidak malu dan menjadi sebuah aib yang amat menyakitkan kalau suami kamu cuman sebilah keris aja.
Solusi agar setelah pernikahan dengan Keris
Kalau sudah terjadi gimana dong? Namanya sudah terlanjur basah mau bagaimana lagi. Pas si cowok sudah mau bertanggung jawab tiba-tiba doi meninggal karena sebuah insiden, sudah pasti upacara ini bakalan harus dilakukan agar kamu sah menjadi seorang istri meskipun tanpa didampingi oleh seorang suami.
Ini masih bisa diselamatkan ketika ada seorang cowok yang mau menikahimu lagi setelah melahirkan anak kamu. Memang berat sih, tetapi inilah sebenarnya resiko yang harus kamu terima kalau berani hamil diluar nikah.
Seperti yang Mz jelaskan, secara tradisi memang sah, tetapi secara logika sekarang kamu tidak memiliki suami itu amat sangat menyakitkan. Makanya sekarang semuanya kembali lagi sama kamu gimana memahami bagaimana tradisi menikah dengan Keris ini.