Hayooo lho, pasti lagi ngikutin beritanya ‘kan? Kasus yang satu ini ada sangkut pautnya sama keyakinan sebenarnya. Gimana ya, hal yang kayak gini memang sulit dijelasin ke orang-orang yang nggak semepahaman. Cari tahu dah yuk kenapa sesajen harus dibuat dan dipersembahkan.
Heboh Orang Buang dan Tendang Sesajen
Warganet dihebohkan dengan munculnya video yang berdurasi 30 detik yang diunggah akun @setiawan3833 di Twitter. Terlihat seorang pria yang lagi ngebuang dan tendang sesajen berisi nasi dan buah di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Pria yang bernama Hadfana Firdaus ini pun segera menjadi buronan setelah dilaporkan oleh Prajaniti Hindu Indonesia. Mereka menyayangkan tindakan Hadfana yang tidak menghargai budaya nusantara dan Agama Hindu. Warganet apalagi, mereka benar-benar nggak habis pikir sama tindakannya doi. Akhirnya setelah beberapa jadi buron, doi ditangkap dan nggak lama setelahnya meminta maaf atas tindakan yang sudah membuat marah publik.
Makna Sesajen di Bali
“Sesajen ‘kan banyak isian dan bantennya, sudah tahu ribet kenapa masih tetap dibuat?” Gini ya, isiannya nggak sembarangan. Kayak misalnya nih kelapa, buah yang satu ini melambangkan kehidupan yang sejahtera nan makmur. Istilahnya simbol dari alam semesta gitu. Kadang ada ayam cemaninya juga, ayam yang warnanya serba hitam ini katanya bisa mendatangkan rezeki, menangkal hal negatif dan keberuntungan. Nggak ketinggalan juga buah-buahan, minuman seperti kopi dan beras. Ketiga bahan-bahan ini juga melambangkan kemakmuran, kehidupan manusia dan menghargai leluhur yang sudah berpulang. Jadi, sesajen dibuat untuk menjaga keseimbangan alam. Biar kita sebagai penghuninya selalu sehat, selamat dan dilimpahi rezeki.
Secara garis besar, sesajen ini dibuat sebagai bentuk terima kasih dan penghormatan akan alam dan leluhur. Jangan lupakan juga yang tak kasat mata, kita juga harus menghargainya karena kita hidup berdampingan. Ini balik lagi ke keyakinan masing-masing, sesajen bukan semata-mata hal mistis atau negatif, tapi sebagai sarana dalam bentuk hormat kita kepada alam dan pencipta-Nya.