Dolly, tempat mentari sengaja ditunda,
di mana cinta tak musti merana
dan banyak biaya~
Itu apa tuh Dolly-Dolly? Cuma lirik kok, tenang aja. Itu lirik lagu “Si Pelanggan”, dari band yang namanya Silampukau.
Silampukau ini sebuah duo folk asal kota tetangga kita, Surabaya. Band ini cukup unik, dari tampilan personelnya. Yang satu namanya Kharis Junandharu, dengan gaya seniman masa kini, dan Eki Tresnowening, yang menggambarkan seniman masa lalu.
[irp]
Lagu-lagu Silampukau Kaya Gimana?
Kalo dari lagu-lagunya, beuh! Makin unik. Salah satu kekuatannya menurut Mz ada pada liriknya, yang kebanyakan nyeritain kehidupan orang-orang Surabaya secara detil, bisa diliat dari lirik yang Mz jabarin di atas. Lagu “Si Pelanggan” ini menggambarkan nasib tempat prostitusi terkenal di Surabaya, Dolly, saat berada pada detik-detik penutupan. Coba juga perhatiin lagu “Doa1” yang nyeritain nasib musisi indie di jaman ini. Atau “Balada Harian” berisi tentang kejenuhan kehidupan pekerja kantoran, “Sang Juragan” tentang nasib penjual miras, dan lain sebagainya. Kalo penasaran, nih coba dengerin lagu di album baru mereka!
Kalo Mz sih, paling suka “Puan Kelana”. Aduh, jadi basah!
Cocok didengarkan saat: Baru putus, terus lari ke hutan. Abis itu, dengerin lagu ini sambil salto. Hmmm…
