Sebelum dipimpin pemerintah seperti sekarang, setiap daerah dipimpin suatu kerajaan. Zaman dulu masih lumrah ketika kerajaan berniat memperluas daerah kekuasaannya. Memperluasnya gimana? Ya, dengan berkelana dan mengalahkan kerajaan lain. Pastinya perang tidak bisa terelakkan. Untuk bisa menang, nggak hanya skill dan pasukan saja, senjata pun juga harus dipersiapkan. Senjata tradisional Bali yang mau Mz bahas kali ini ada kaitannya lho. Time to find out!
Keris Berasal dari Jawa, Muncul Sejak Kerajaan Majapahit Berhasil Menaklukkan Bali

Nggak hanya Bali, keris jadi senjata tradisional khas Indonesia. Jadi seluruh wilayah Indonesia punya keunikan dan ceritanya masing-masing. Keris Bali sendiri sebenarnya merupakan jenis keris yang awalnya berasal dari Jawa. Keberadaan keris ini ada setelah Kerajaan Majapahit berhasil menaklukkan Bali. Ini juga disusul dengan adanya seni penempaan keris di waktu yang bersamaan yakni tahun 1343.
Awalnya ‘kan dari Jawa, lama-lama penempa keris ini banyak juga berasal dari Bali. Ya sudah, makin kesini keris Bali punya ciri khasnya sendiri. Walaupun bentuknya mirip, keris Bali mudah dikenali dengan ukirannya yang menceritakan sejarah kerajaan. “Yang aku tahu ya Mz, keris itu benda magis gitu lho.” Benar nih. Magisnya itu punya artian melindungi diri dari gangguan roh-roh jahat alias mahluk gaib. Terus dianggap memberikan keberuntungan juga. Makanya keris benar-benar dijaga, dibersihkan, diletakkan di tempat yang layak bahkan sampai diwarisi ke anak cucu.
Keris Tayuhan

Keris Tayuhan ini pembuatannya lebih mementingkan ‘tuahnya’ daripada keindahan maupun pamornya nanti. Jadi lebih mementingkan isinya daripada luarnya, tapi tergantung yang ngebuat juga sih sebenarnya. Kalau mpu-nya berpengalaman dan ingin ada sisi keindahannya, ya bakal dibikin seindah mungkin. Kalau lihat beginian, pastinya kesan ‘ini adalah benda keramat’ sudah terasa dari sejak pertama kali melihatnya. “Yang biasanya ditaruh di tempat khusus gitu ‘kan?” Iya, yang inilah kerisnya. Khodamnya itu bisa memberi tahu pemiliknya dengan semacam peringatan lewat kerisnya, entah gerak-gerak sendiri atau bikin suasana sekitarnya nggak enak.
Pisau Bali yang Memudahkan Aktivitas Masyarakat
Tahu golok ‘kan? Di Bali namanya blakas. Sajam ini sangat sering digunakan bapak-bapak kita untuk ngayah: buat lawar, nyembelih hewan, membuka nyuh gading dan lainnya. Pokoknya blakas ini sangat melekat sama bapak-bapak yang lagi gotong royong mempersiapkan makanan untuk acara. Sedangkan pengutik, ini sangat melekat dengan nyurat aksara Bali. Pisau kecil ini biasanya digunakan untuk menulis aksara Bali di daun lontar, seperti untuk mengukir jadi hasilnya lebih rapi dan detail.
Kandik, Salah Satu Senjata Tradisional Bali dan Melekat dengan Dewa Ganesha

Nah, kalau yang ini namanya Kandik, kapaknya Bali. Gampang dikenali gara-gara gagangnya yang panjang dan kokoh. Yang ini sangat melekat sama pekerjaan berat seperti nebang pohon, motong kayu dan lainnya. Bahkan terkenal jadi senjatanya para dewa, salah satunya Dewa Ganesha.
Nggak hanya senjata tradisional Bali, semua sajam juga punya makna dan kegunaannya masing-masing. Tergantung pengguna, pastinya syarat dan ketentuan berlaku.