Seminggu sebelum Hari Raya Galungan biasanya umat Hindu di Bali menggelar sebuah upacara keagamaan namanya Sugihan.
Perayaan Sugihan ini dibagi jadi dua, yaitu Sugihan Jawa dan Sugihan Bali. Katanya sih, kalau Sugihan Jawa itu untuk orang yang darah keturunannya dari Majapahit. Sedangkan Sugihan Bali ini untuk yang keturunan orang Bali asli. Emang darimana tahu kalau kita keturunan Majapahit atau Bali asli? Menurut info dari inputbali.com, ternyata ada sebuah kekeliruan mengenai dua jenis Sugihan ini.
Sebuah lontar kuno Sundarigama (bukan lontarnya Calonarang ya) menjelaskan tentang Sugihan itu sebagai sebuah pemahaman mengenai pembersihan diri. Dijelaskan kalau Sugihan Jawa itu bentuk upacara dalam menyucikan Bhuana Agung atau alam semesta tempat kehidupan manusia. Sugihan Jawa dilakukan dengan upacara Mecaru Ekasata. Kalau ga sempat atau minim biaya, tenang aja cukup dengan Bungkak Nyuh Gading yang dipercikkan ke semua penjuru rumah/pekarangan agar menjadi bersih secara niskala. Jangan lupa canang sari sebagai sarana pelengkap untuk dihaturkan ke hadapan pelinggih yang ada di lingkungan rumah. Percaya ga percaya sih, katanya pas Sugihan Jawa, para dewa akan turun diiringi dengan para luluhur untuk menerima persembahan.
Lain halnya Sugihan Bali lebih ke tata cara penyucian dalam ruang lingkup Bhuana Alit atau diri sendiri agar manusia bersih dari perbuatan-perbuatan yang ternoda atau pembersihan lahir dan batin. Bagi umat Hindu di Bali pasti udah tahu cara bersihinnya, Yup, kamu bisa melukat dengan menggunakan Bungkak Nyuh Gading. Dengan adanya kesucian lahir dan batin itu, umat lebih bisa memaknai Hari Suci Galungan, sebagai kemenangan Dharma.
Eitsss, masih ada satu lagi jenis Sugihan dalam menyambut Hari Raya Galungan nih, namanya Sugihan Tenten. Kayak nama salah satu karakter cewek di serial anime Naruto nih. Sugihan Tenten ini sebuah Sugihan yang memperingatkan umat manusia, kalau sebelum kemenangan Dharma tiba, akan muncul Bhuta Tiga untuk menggoda umat manusia di bumi. Kamu bakalan diuji oleh para Bhuta Kala sebelum Galungan tiba.
Jadi, udah ga bingung lagi soal memilih mana yang harus dirayakan, antara Sugihan Jawa atau Sugihan Bali. Emang keduanya wajib dilakuin dengan tulus ikhlas. Selain menyucikan diri sendiri, kita harus tetap menyucikan Bhuana Agung tempat kita mendapatkan kehidupan.