Sanggar tari windu candra budaya berdiri pada tahun 1997 atas keuletan seorang tokoh pariwisata bernama I Ketut Sudirawan. Sanggar tari Windu Candra Budaya terletak di banjar Antugan, Blahbatuh, Gianyar, Bali. Sanggar tari yang beranggotakan sekitar 80 penari ini dibentuk karena keinginan Sudirawan untuk mewadahi potensi besar anak-anak di Blahbatuh khususnya. Keinginan Sudirawan yang tinggi untuk melestarikan seni budaya di Blahbatuh kemudian diperkuat oleh dukungan istri Sudirawan yang juga berprofesi sebagai penari. Sanggar tari ini didirikan tanpa ada bantuan dari pihak lain dengan kata lain ia mendirikan sanggar dengan dana swadaya. Upacara adat di Bali yang menuntut adanya ritual tarian (ngayah) yang dilakukan oleh penari profesional mendesak Sudirawan untuk mendirikan Sanggar tari. Sudirawan dibantu dengan 5 orang tenaga pengajar yang merupakan penari profesional alumni Sanggar Tari Windu Candra Budaya. Usia anggota Sanggar Tari Windu Candra Budaya mulai dari usia 5 tahun sampai 15 tahun. Dari 80 anggota sanggar, hanya sekitar 60 anggota sanggar yang aktif. Setiap anggota dituntut untuk bisa menjadi penari profesional. Biaya setiap pertemuan untuk latihan tari hanya sebesar Rp. 3000. Jadwal latihan tari di sanggar setiap hari senin hingga Minggu pukul 14.00 sampai pukul 17.00.
Sanggar tari Windu Candra Budaya selain digunakan sebagai tempat latihan tari tradisional Bali, sanggar ini sering digunakan sebagai tempat destinasi wisatawan asing yang sedang melakukan liburannya di Bali. Sudirawan telah memiliki kerja sama dengan sekitar 15 travel agent untuk mempromosikan Sanggar Tari Windu Candra Budaya. Dengan membayar biaya sebesar Rp. 100.000/orang, wisatawan dapat menikmati pertunjukan tari yang dipentaskan oleh anak-anak anggota sanggar tari dan dapat pula berpartisipasi dalam latihan tari Bali Legong, tari Pendet, dan tari Topeng. Wisatawan juga disuguhi dengan jajanan khas Bali dan minuman teh serai Bali. Kegiatan wisatawan yang berdurasi 1,5 jam ditutup dengan sesi foto bersama penari. Hal yang menjadi keunikan Sanggar Tari Windu Candra Budaya adalah gaya khas setiap sudut sanggar yang diberi sentuhan Bali dan juga banyak perak-pernik khas Bali seperti Barong, Wayang, Pahat dan Ukiran. Selain sebagai tempat latihan menari, sanggar yang merupakan kediaman pribadi Sudirawan juga digunakan sebagai workshop wayang dan pahatan yang dilakukan oleh Sudirawan. Akses sanggar tari Windu Candra Budaya relatif mudah karena sudah banyak papan informasi dan penunjuk jalan untuk menuju ke sanggar.
Leave a Reply