Seluruh rakyat Indonesia pasti tau ada apa sama tanggal 30 September 1965. Hari dimana menjadi sejarah terkelam Indonesia (termasuk di Bali) dan meninggalkan luka mendalam untuk semua orang. Bahkan sampai hari ini pun, ini masih menjadi misteri dan nggak tau gimana kejelasan lebih lanjutnya.

Menolak Lupa Kelamnya Gerakan 30 September Alias Gestapu
Lukisan karya Made Bayak |Source: https://19651966perpustakaanonline.files.wordpress.com
Awalnya Mz ngira ini cuman terjadi di Jawa dan sekitarnya, ternyata di Bali juga ngalamin hal yang sama. Mz agak bingung nih ngemulainya gimana tapi semoga kalian paham yak. Kita pasti taunya PKI kan dalang dibalik G30S 1965, tapi sebenernya nggak semudah itu guys buat bilangnya. Ada banyak banget sejarah yang entah sengaja atau gimana, seolah-olah terkubur berpuluh-puluh tahun lamanya.
PKI alias Partai Komunis Indonesia merupakan partai politik, parpolnya ini menganut paham komunisme (ideologi politik yang dicetus sama Karl Marx dan Fredrich Engels, ini dimaksudkan untuk menghapus kepemilikin per orang dan diubah menjadi milik bersama yang diatur sama negara)
Terus ada juga parpol yang namanya PNI a.k.a Partai Nasional Indonesia, PNI ini menganut paham Marhaenisme (paham politik yang memperjuangkan nasib rakyat kecil). Marhaen ini ada kaitannya sama kemerdekaan beragama sedangkan komunis nggak ada. Selain itu, banyak banget rumor yang beredar kalau PKI itu berusaha ngerubah Indonesia biar kayak Rusia dan China, dari sini kita udah bisa ngeliat adanya perbedaan visi misi antara PKI dan PNI.
Sebenernya ada konflik internal nih antara sesama nyama Bali yaitu A.A Bagus Sutedja dan I Nyoman Mantik. Asal kalian tau nih ya, A.A Bagus Sutedja ini Gubernur Bali pertama yang dilantik pada tahun 1959. Cuman I Nyoman Mantik beranggapan yang seharusnya jadi gubernur itu dia, bukan Bapak Sutedja. Soalnya dari hasil suara terbanyak yang dapet kan itu si Pak Mantik, tapi kok tiba-tiba Presiden Soekarno nunjuknya Bapak Sutedja sih yang jadi gubernur?
Soekarno milih Bagus Sutedja karena dianggap emang satu visi misi, terus karena dirasa emang pintar dalam memenuhi keinginan pemerintah pusat makanya beliau yang ditunjuk. Udah pasti ini juga ada kaitannya sama kedekatan politik. Sebelumnya ada I Gusti Bagus Oka yang jadi gubernur periode pertama, cuman waktu itu Bali kan masih masuk ke dalam Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT), barulah setelah itu Bali bisa jadi provinsi yang mandiri dan Bapak Sutedja yang jadi gubernurnya. Makanya beliau dibilang Gubernur Bali pertama.

Seluruh Warga di Bali Sampai Takut Keluar Rumah dan Cemas Sepanjang Waktu
I Nyoman Mantik ini antikomunis guys. Mungkin karena kesel dan dendam sama Bapak Sutedja yang dianggap jadi bagian PKI, dia kayak ngompor-ngomporin orang-orang kalau PKI itu jahat dan harus dimusnahkan. Waktu itu juga ada berita kalau PKI mau meng-kudeta (merebut) kekuasaannya Soekarno, dan entah bagaimana orang-orang percaya apalagi PNI yang emang dari awal udah bertentangan sama paham komunisme ini jadi makin berang.

Bapak Sutedja yang seorang soekarnois (pendukung setia Soekarno) dituduh ada hubungannya sama PKI yang ada di Bali, padahal hal ini nggak bisa dibuktikan. Jadi orang-orang yang dianggap soekarnois termasuk beliau dan 7 perwira tinggi Angkatan Darat (yang diberi penghormatan khusus sebagai Pahlawan Revolusi dan Anumerta) diburu dan dibunuh.
Bahkan sampai detik ini, Bapak Sutedja yang waktu itu dijemput sama beberapa tentara diajak pergi gitu. Nggak tau pergi kemana dan nggak ditauin juga gimana keadaannya setelah itu. Kejadiannya nih pas tanggal 29 Juli 1966 di Jakarta pas beliau disuruh Soekarno buat bertugas disana. Bapak Sutedja langsung menghilang kayak ditelan bumi abis naik mobil Jip Nissan abu-abu bareng tentara-tentara tadi, bahkan keluarga yang ngeliat beliau pergi nggak tau beliau ada dimana sekarang.
Di Jembrana Paling Banyak Menelan Korban, Salah Satu Desanya Sampai Dijuluki “Desa Janda”

Konflik PKI dan PNI makin menjadi-jadi tiap harinya, dari yang PKI dianggap merendahkan umat beragama sampek-sampek ngebunuh anggota PNI. Ini juga dibalas sama PNI yang merasa udah direndahkan dan gedeg parah sama PKI. Inget kan tadi Mz bilang apa? Iya! Ada berita PKI mau kudeta kekuasaan presiden kan, ini nih jadi awal permasalahannya.
Nggak ada suruhan atau semacamnya, tiba-tiba udah saling ngebunuh aja gitu. Mereka yang dianggap jadi anggota PKI dan simpatisannya (orang-orang yang bersimpati) dijemput paksa di rumahnya dan dibawa pergi sama tentara-tentara. Mereka dibantai secara keji dan dikubur sembarang di tanah yang kadang udah digali sama korbannya sendiri. Ini terjadi nggak cuman di Jembrana guys, Tabanan, Klungkung sampek Gianyar pun punya pengalaman pahit yang sama.
Ada banyak versi sejarah menurut para sejarawan dan lainnya, dan mungkin aja banyak juga sejarah yang seharusnya ditauin malah nggak terungkap sampai hari ini. Masalahnya adalah orang-orang yang dianggap simpatisan atau yang menganut paham komunisme ini langsung disiksa dan dibantai gitu aja. Tanpa kejelasan. Tanpa kepastian. Mereka terbunuh sia-sia sampai meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Sampek-sampek nih ya, ada sebuah keluarga di Jembrana yang anaknya tiba-tiba kesurupan dan teriak-teriak minta dicari dan diaben. Ternyata yang ngerasukin anaknya ini adalah korban pembantaian, jasad mereka waktu itu dirusak parah dan dibuang gitu aja ke dalam sumur tua. Abis itu ditimbun tanah biar nggak ketauan, setelah dicek beneran ada sumur tua disana dan tentunya ditemuin banyak tulang belulang yang udah nggak utuh.
Korbannya emang paling banyak di Desa Mertasari, Jembrana. Katanya semua laki-laki yang ada disana dibunuh dan cuman nyisain perempuannya aja makanya dibilang “Desa Janda”. Ada yang bilang sebenernya bisa lolos, cuman harus rela kalau istri sama anak perempuannya diperkosa sama komandannya (waktu itu nama kelompoknya disebut Tameng). Nah Mz nggak tau, mereka sengaja dibantai atau lagi berusaha nyelametin anak dan istrinya.
“Berarti pelakunya PNI ya Mz, bukan PKI?” Nggak tau, sumpah nggak tau! Mz nggak hidup di jaman itu, terus informasi-informasi kayak gini cuman Mz dapetin dari baca dan nonton cuplikan sejarah. Tapi kalau ditanya siapa dalang dibalik G30S 1965? Ya, rakyat kita sendiri. Apalagi ada keterlibatan sama tentara-tentara juga kan, Mz cuman sebatas tau kalau ini ada kaitannya sama Resimen Cakra Birawa dan RKPAD. Pengetahuan Mz juga masih low-level guys, jadi kalian juga harus cari tau sendiri!
Pantai Candikusuma juga jadi saksi bisu keberingasan masa politik tahun 1965. Katanya ada banyak jasad korban pembantaian yang dikubur disana, cuman untuk kejelasannya Mz juga kurang pasti. Siapa sih yang nyangka setelah berpuluh-puluh tahun kemudian, Pantai Candikusuma ini jadi spot pariwisata yang punya pemandangan bagus parah dan jadi incaran tempat foto ternyata nyimpan sejarah kelam? Mz yakin nggak bakal ada yang percaya dah.
Selain Pantai Candikusuma yang cantik, ada juga Air Terjun Juwuk Manis yang nggak kalah kerennya. Sama-sama bertempat di Jembrana, dua spot pariwisata ini berhasil narik para wisatawan dari daerah manapun. Kedua tempat ini jaraknya emang agak berjauhan sih guys.

Makanya kenapa Mz menolak keras mapel Sejarah dihilangkan ya karena ini guys. Sejarah yang seharusnya ditauin sama generasi penerus dan dijadiin pembelajaran malah rumornya mau dihilangkan, tapi btw buat kabar mau dihilangkan itu nggak benar ya.
Berkaca dari sana, mereka yang sempet berduka berjuang keras untuk tetap hidup. Jembrana yang dulunya punya sejarah pembantaian terbesar di Bali mampu perlahan-lahan berubah jadi lebih baik, tapi bukan berarti kejadian itu nggak memberikan trauma mendalam. Semoga kedepannya nggak ada yang saling dendam sampek berujung pembunuhan lagi, pokoknya Mz berharap semoga kita semua bisa saling menghargai dan aman selalu. Salam damai.