Hari Raya Galungan udah pasti itu merupakan hari yang ditunggu-tunggu sama semeton umat Hindu di Bali. pastinya pas Galungan banyak banget ada makanan dan berbagai buah-buahan yang pasti bin males buat ke mini market. Mz ga bahas soal makanan atau berbagai sajian mantap pas Hari Raya Galungan, tetapi berdasarkan dari Pura Gunung Salak, ternyata ada Sang Kala Tiga yang selalu melakukan daya upaya untuk menjebak manusia agar gagal mendapatkan hikmah Galungan.
Sang Kala Tiga terdiri dari Bhuta Galungan, Bhuta Dungulan dan Bhuta Amangkurat yang mengganggu manusia pada saat yang berbeda-beda. Pengen tahu apa aja tugas para Kala tersebut. Sekarang Mz beberin semuanya
Sang Bhuta Galungan bertugas mengganggu manusia pas perayaan penyekeban, yaitu pada hari minggu sebelum Galungan. Bhuta Galungan akan menyerang manusia dengan berbagai cara agar bisa ditaklukan. Kamu harus tetap ga boleh goyah dan terus berbuat baik pas hari itu
Sang Bhuta Dungulan tugasnya menyerang pada hari Penyajaan Galungan. Apabila kita tidak waspada semenjak hari penyekeban, maka dapat dipastikan Bhuta Dungulan akan dengan mudah menaklukan kita. Penangkal dari Bhuta Dungulan adalah dengan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Penyajaan dengan serius dan memasrahkan hasilnya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Sang Bhuta Amangkurat lebih fokusnya pada menguasai manusia pada saat Penampahan Galungan. Bhuta ini sangat ganas dan bersifat tidak ada ampun terhadap manusia yang sudah dikuasainya. Tenang walupun ganas, ada caranya kok. Para leluhur kita udah tahu cara menghadapinya. Yup! dengan Penampahan Galungan udah bisa menghilangkan dari sifat-sifat hewani. Makanya pas Penampahan Galungan banyak orang Bali memperingatinya dengan Ngelawar dan Nguling Babi. Itu semua sebagai sebuah simbol untuk melepaskan unsur-unsur sifat hewani dalam diri manusia.
Cara lain dalam memenangi melawan ketiga Kala tersebut dengan natab byakala pada saat sore hari di hari Penampahan Galungan. Inti dari byakala sendiri adalah penyucian diri kita setelah melalui berbagai godaan dan kemungkinan kekotoran yang melekat di diri kita.
Wajarlah mengapa Galungan itu hari kemenangan melawan Adharma atau keburukan. Godaannya aja berat gitu, tapi dibalik itu semua kita semua diajarin, biar menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kemarin.