Menikah adalah sesuatu yang paling menjadi momen penting dalam kehidupan setiap insan manusia di Bumi. Banyak upacara pernikahan digelar dengan berbagai macam budaya. Terutama Bali yang memiliki berbagai hal unik soal pernikahan atau pawiwahan. Upacara Pawiwahan sangat disakralkan di Bali. Sebab, cikal bakal kehidupan dimulai dari sebuah pawiwahan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang suputra. Banyak sejarah Bali yang menarik buat dibahas mengenai pernikahan, seperti Nikah Beda Kasta jaman dulu hingga Kisah Jayaprana dan Layon Sari. Jadi, jangan salah menentukan momennya terutama ketika pawukon Rangda Tiga.
Berdasarkan Jawapos.com kalo mau proses pernikahannya lancar dan aman, harus bisa menentukan padewasan atau hari baik. Penentuan dewasa Pawiwahan didasari oleh perhitungan berbagai unsur, diantaranya wewaran, pawukon, tanggal, sasih, dan dauh.
Pawukon Rangda Tiga Pokoknya Harus Dihindari
Percaya ga percaya, ternyata ada perhitungan pawukon yang wajib dihindari jika ingin menggelar upacara pernikahan adalah Ingkel Wong, Was Panganten, Rangda Tiga, Nguncal Balung, dan paling dihindari adalah Wuku Wayang. Kali ini Mz cuman bahas Rangda Tiga aja.
Rangda Tiga merupakan wuku tertentu yang dianggap buruk untuk melangsungkan pernikahan. Wuku-wuku itu yakni Wariga, Warigadean, Pujut, Pahang, Menail, dan Prangbakat. Ada keyakinan, jika menikah pada saat pawukon ini, pernikahan bisa berakhir dengan perceraian. Adapun makna dari pawukon ini adalah Rangda itu artinya janda atau duda. Kalau digabung, Rangda Tiga artinya tiga kali menjadi janda atau duda. Artinya pernikahan akan selalu gagal.
Sekarang mending cari aman aja deh buat kamu yang pengen melangsungkan pernikahan dan kalo kamu masih bingung, langsung aja konsultasi sama ahlinya tentang pawukon gitu. Karena pernikahan yang baik adalah pernikahan yang dilakukan sekali dalam seumur hidup.
Leave a Reply