Nasib Pawai Ogoh-ogoh di Nyepi Tahun Ini

Nyepi tinggal menghitung hari, masih bingung sih antara pawai ogoh-ogoh ditiadakan atau nggak. Sudah lama banget ya nggak ada pawai, Nyepi kalau nggak dapat lihat ogoh-ogoh berasa ada yang kurang saja gitu. Kira-kira nasibnya gimana ya tahun ini?

Ada yang tahu kasusnya nggak nih? |Source: https://www.pulsk.com/

Sudah Dua Tahun Tak Diadakan

Keren nih |Source: https://www.reddoorz.com/

Dari tahun 2020 nih, ngarak ogoh-ogoh sudah dilarang. Yang paling nyesek itu pas pertama kali pandemi, sudah capek-capek bikin, muda-mudi juga sudah persiapan eh malah batal total. Ya, mau gimana lagi, daripada Covid-19nya makin nyebar ya ‘kan.

Nggak hanya rangkaian acara Nyepi, banyak kegiatan keagamaan yang terpaksa dibatasi. Karena masih awal-awal, ya susahlah untuk warga kita. Yang biasanya desak-desakan, duduk bareng ramai-ramai nggak masalah, sekarang harus esktra hati-hati. Tapi, pelan-pelan warga kita bisa menerima dan terbiasa.

Jadi kangen desak-desakan buat lihat ogoh-ogoh dari dekat |Source: https://id.pinterest.com/

Antara Ditiadakan dan Diadakan dengan Dibatasi

Proyek besarnya muda-mudi di banjar |Source: https://kabarkomik.wordpress.com/

Dengan kebijakan yang masih serba dibatasi dan munculnya varian baru dari Covid-19, ini menjadi pertimbangan beberapa pihak untuk mengadakan dan meniadakan pembuatan hingga ngarak ogoh-ogoh. Beberapa daerah di Badung seperti Bualu, Ungasan, Abiansemal, Mengwi memutuskan untuk nggak mengarak ogoh-ogoh. Bahkan ada juga banjar yang memutuskan untuk nggak bikin ogoh-ogoh sama sekali. Beda halnya dengan Tabanan, pengarakan ogoh-ogoh ini akan dilakukan dengan catatan yang ngarak hanya 25 orang dan harus dites rapid antigen terlebih dahulu. Bahkan tesnya ini nggak dikenai biaya dan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sampai tenggat waktu yang sudah ditentukan.

Kalau di Denpasar ada tuh lomba untuk ogoh-ogoh yang dibuat. Nanti dinilai dan nggak jarang dipamerkan di pinggir jalan. Ada empat kecamatan yang ikut yakni Denpasar Utara, Selatan, Barat dan Timur.

Sebelum ngarak, pasti melis dulu ‘kan. Kegiatan ini pun juga masih dibatasi. Yang datang ke pantai itu biasanya pemangku dan orang-orang yang bersangkutan, sedangkan warga akan dihimbau untuk melakukan kegiatan tersebut dan persembahyangan dari pura.

Pas sesi pembakaran nih |Source: https://mediaindonesia.com/

“Yah, masa ngelihat pawai ogoh-ogoh lihat dari Youtube terus sih?” Kanggoin dulu. Kalaupun bisa nonton secara offline, pastikan kamu mematuhi protokol kesehatan ya. Semoga ketika keadaan sudah pulih, kita bisa mengadakan kegiatan seperti sedia kala bahkan nggak khawatir dengan adanya virus dan apapun.

Hinda Nova

Writer & Blogger

Related Posts:

  • All Post
  • Africa
  • America
  • Asia
  • Bali
  • Budaya
  • Europe
  • Opini On
  • Orang
  • Tempat
  • Travel Tips
    •   Back
    • Denpasar
    • Badung
    • Gianyar
    • Tabanan
    • Bangli
    • Klungkung
    • Karangasem
    • Buleleng
    • Jembrana
    • Sanur
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    • Ubud
    • Kintamani
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    •   Back
    • Event
    • Urban Legend
    •   Back
    • Inspirator
    • Komunitas
    •   Back
    • Kintamani
    •   Back
    • Kuliner
    • Wisata
    •   Back
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Sanur
    •   Back
    • Ubud

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Edit Template
Suppose warrant general natural. Delightful met sufficient projection.
Decisively everything principles if preference do impression of.