Nasi Jinggo, Kesederhanaan dan Kenikmatan yang Tiada Tara

Lagi-lagi diperpanjang, ini mengharuskan kita untuk tetap sabar sepanjang PPKM berlangsung. Iya, sabar. Sabar nerapin protokol kesehatan setiap waktu, berburu waktu saat belanja dan lainnya. “Sabar juga kalau mau nyari makan, Mz. Keluar rumah harus ekstra waspada.” Oh kalau masalah itu mending ‘diselesain’ dengan nasi jinggo aja. Udah murah, nyarinya gampang dan ngenyangin juga. Abis ini berburu nasi jinggo sabi kali ya?

nasi jinggo
Kadang isi telur, kadang nggak nih |Source: https://www.kompas.com/

Sejarah Dibalik Nasi Jinggo

nasi jinggo
Kadang langsung diambilin dari keranjang ‘kan |Source: https://www.kooliner.com/

Sering makan, udah pasti dong bikin kita bertanya-tanya tentang nama dan kemunculannya. Namanya dapet darimana, terus munculnya kapan gitu ‘kan. Sebenarnya ada banyak versi, tapi Mz bahas yang paling banyak dipercaya aja yak.

Yang pertama adalah nama nasinya ini mengikuti nama sang penjual. Waktu itu tahun 1980an di Jalan Gadjah Mada, Denpasar, ada yang jualan nasi bernama Pak Jinggo bersama istrinya. Jualannya dari sore sampai malam. Karena ini ‘kan makanan kreasi ya, jadinya banyak yang ikut jualan. Biasanya yang sering beli itu warga atau pedagang-pedagang sekitar yang jualan sampai malam.

Hampir mirip ‘kan sama nasi kucing |Source: https://today.line.me/

Kalau versi yang kedua, disebutkan kalau nasi ini muncul sebelum masa-masa krisis moneter tahun 1997. Diambil dari bahasa Hokkien, jeng go itu artinya seribu lima ratus. Sesuai artinya, nasi jinggo dijual seharga tadi. Nasinya nih mirip-mirip nasi kucing di angkringan gitu lho. Isinya pun juga hampir mirip, cuman nasi jinggo kita isinya ayam sisit alias suwir, mie, serundeng sama sambal. Nggak jarang, isinya ada telur sama kacang goreng juga. Nah, letak kenikmatannya itu berasal dari sambelnya. Pedas, nikmat dan pastinya bikin nagih.

Sederhana Tapi Tetap Nikmat ‘Kan?

Walaupun isinya sederhana, buat masalah rasa nggak kalah dah sama nasi bungkus lainnya. Karena sekarang zaman udah makin berkembang, isiannya pun juga mulai beragam. Udah mulai makek ayam kecap, daging babi, cumi, sayur dan lauk pauk lainnya. Harganya pun bervariasi, tergantung isian dan porsinya. Mana gampang ‘kan nyarinya, setiap daerah pasti ada aja yang jual di pinggir jalan, pas banget buat kalian yang lagi laper di tengah PPKM dan mager pergi jauh-jauh.

nasi jinggo
Ada kok yang porsinya banyak dan bervariasi kayak punyanya Warung Jik Elle |Source: https://www.denpasarkota.go.id/

Nah lho, pasti kepengen nasi jinggo ‘kan? Abis ini gass keluar rumah terus beli. Sediain minuman yang segar-segar kayak es jeruk atau jus buah, beeuuuh nikmat parah! Dah yak, bon Appétit!

Hinda Nova

Writer & Blogger

Related Posts:

  • All Post
  • Africa
  • America
  • Asia
  • Bali
  • Budaya
  • Europe
  • Opini On
  • Orang
  • Tempat
  • Travel Tips
    •   Back
    • Denpasar
    • Badung
    • Gianyar
    • Tabanan
    • Bangli
    • Klungkung
    • Karangasem
    • Buleleng
    • Jembrana
    • Sanur
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    • Ubud
    • Kintamani
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    •   Back
    • Event
    • Urban Legend
    •   Back
    • Inspirator
    • Komunitas
    •   Back
    • Kintamani
    •   Back
    • Kuliner
    • Wisata
    •   Back
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Sanur
    •   Back
    • Ubud

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Edit Template
Suppose warrant general natural. Delightful met sufficient projection.
Decisively everything principles if preference do impression of.