Berawal dari liat-liat Instagram komikus idola, lalu dapet info kalo di Jakarta lagi ada Popcon Asia dan kebetulan lagi, ada temen Masbrooo nih yang ikutan di Popcon Asia. Wah! Siapa dia? Nih!
– Halo Monez, apa kabar?
Kabar baik, apa kabar Masbrooo?
– Baik juga donks! Sibuk ngapain aja sekarang?
Sekarang sedang sibuk di-interview Masbrooo, nih! Hmm, kerjaan tetep jadi Bapak Rumah Tangga. Kalo kerjaan sebagai illustrator sedang ngerjain beberapa project dari klien, beberapa project pribadi seperti audiobook dan produksi merchandise Monstero.
– Btw illustrator ini semacem apa sih?
ilustrator itu bisa dibilang sebagai profesi untuk menterjemahkan ide atau gagasan atau konsep menjadi bahasa gambar dengan berbagai style dan tekhnik, baik digital maupun manual. Karena dalam prakteknya permintaan klien berbeda-beda tergantung dari konsep yang diinginkan.
– Biasanya ngambil tema apa di karyanya?
Tema karya bisa macem-macem. Tapi kebanyakan karya saya ngambil tema cerita dongeng lokal dan urban legend yang saya kemas dalam bentuk dan warna yang baru. Kalo buat ilustrasi komersil, beberapa nyesuaiin dengan tema yang diinginkan klien. Makanya, seorang ilustrator profesional sebaiknya memahami lebih dari satu style ilustrasi.
– Btw liat di sosmed kemaren bisa nongol di Popcon Asia 2015, itu gimana ceritanya?
Kebetulan saya tergabung dalam sebuah agency ilustrasi di Jakarta, namanya Fabula. Fabula ini salah satu partner Popcon ASIA 2015. Nah kemudian Fabula nawarin ilustrator-ilustrator yang tergabung di dalamnya untuk buka booth di event Popcon Asia. Sebenarnya udah pengen ikut dari beberapa tahun lalu, tapi baru tahun ini kesampean.
– Popcon Asia itu sebenernya apa?
Popcon Asia ini singkatan dari Popular Culture Convention Asia, event tahunan untuk mengapresiasi para profesional, creators, dan artist yang bergerak dalam industri kreatif, meliputi komik, illustrasi, games, animasi, film. Event ini juga sebagai ajang pertemuan artist/kreator dengan publik/fans, serta mempertemukan artist/kreator dengan produsen/publisher/calon klien.
Popcon ini ngebuka banyak sekali peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai team/studio, kreator, media, dan berbagai macam profesi yang bergerak di industri kreatif. Selama tiga hari mengikuti Popcon, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan, dan saya semakin sadar bahwa industri kreatif ini marketnya gede banget. Kemungkinan untuk nyiptain dan menjual berbagai macam produk dari design yang kita ciptakan sangatlah besar.
Salah satu hal positif yang saya lihat di event ini adalah bahwa komikus lokal yang sedang naik daun, booth-booth mereka penuh sesak oleh fans yang ingin tanda tangan atau foto bareng, buku-buku mereka laris manis, bahkan sold out! Ini situasi yang sangat bagus sekali mengingat sebagian besar market kita masih dikuasai komik import.
Satu hal yang bikin saya cukup kaget juga, bahwa merchandise berupa poster dan postcard merupakan item-item favorit yang jadi inceran para kolektor. Cukup mengejutkan soalnya di Bali budaya buat beli poster apalagi postcard sangat sedikit, bahkan nyaris ngga ada. Postcard yang saya jual di Popcon habis di hari pertama, dan saya harus cetak lagi malam harinya untuk dijual di hari kedua dan ketiga, energinya luar biasa sekali!
– Ngga tertarik bikin event semacem itu di Bali?
Tertarik sekali! Tapi tahap-tahapnya mungkin nyiptain industrinya dulu. Kadang desain grafis dan illustrator masi dianggap tukang setting atau tukang gambar, penghargaan terhadap ide perlu mendapat apresiasi lebih. Tapi kalo banyak yang ingin ada event kreatif, ayo sama-sama! Yang penting konsep, tujuan dalam satu perahu pasti bisa jalan.
Dukungan dari pemerintah juga tentu saja merupakan salah satu titik tumpu. Di PopCon ASIA kemarin salah satu perwujudan nyata adalah Paviliun Surabaya. Walikota Surabaya, Ibu Risma datang dan diwawancarai di Booth Paviliun Surabaya. Kemudian Beliau mendatangi booth-booth yang dimiliki oleh ilustrator Surabaya. Nah, di panggung juga Beliau ada sesi talkshow-nya, dan saya masih ingat Beliau mengatakan bahwa sampai sekarang masih main game Sim City dan membangun Surabaya idenya dari Sim City.
– Wah, oke tuh Bu Risma! Hmm, ada pesan ngga buat remaja Bali biar menjadi generasi yang kreatif?
Jangan membatasi imajinasi, selalu sportif ketika berkarya, dan cobalah untuk membuka wawasan lebih luas. Banyak sekali yang bisa kita lakukan dengan design yang kita miliki. Jika ingin menjadi profesional dan market disini belum menerima, jangan putus asa, pasarkan produk kita ke luar dengan memasarkan langsung atau melalui media internet.
Bagaimana generasi muda khususnya di Bali, siap?
Leave a Reply