Salah satu mitos yang dipercaya sampai sekarang oleh masyarakat Bali adalah mitos kera putih yang turun Gunung Agung sebagai pembawa tanda kalau Gunung Agung sebentar lagi mau meletus.
Kita sadari kalau kemarin, tepatnya 2 Juli 2018, Gunung Agung kembali mengalami Erupsi. Nggak cuma warga Karangasem aja nih yang takut, tetapi seluruh Bali juga sangat takut akibat kejadian ini.
Berdasarkan Jitunews, kera putih atau sering disebut sebagai wenara petak ini dulu pernah terlihat saat peristiwa letusan Gunung Agung pada tahun 1963. Kera ini katanya bisa mengetahui kapan Gunung Agung meletus karena dipercaya sebagai utusan Ida Betara penguasa Gunung tersebut.
Mitos kera putih yang disamakan dengan Hanoman

Sosok kera putih dalam cerita umat Hindu dikaitkan dengan sosok Hanoman sang pelayan setia Dewa Rama yang terkenal dengan kesaktiannya. Beliau adalah anak dari Betara Bayu (Angin) yang mampu bisa terbang kesana kemari dan dipercaya sebagai pemawa hal yang baik.
Tetapi kera yang berada di Gunung Agung ini tidak sesakti Hanoman ya, cuman sering dikaitkan aja mengingat keduanya sama-sama berwarna putih. Kera ini juga sering datang saat upacara besar di Pura Pasar Agung dan upacara ritual mulang pakelem di kawah Gunung Agung di Desa Karangasem.
Nah, selain mitos kera putih, ada juga nih anjing penuntun pendaki yang jinak dan bersahabat sama para pendaki yang hendak mendaki Gunung Agung.
Duh, jadi pengen mendaki nih. Berangkat nggak? Jangan dulu deh ya, Gunung Agung kan masih dalam keadaan siaga dan berdoa aja deh semoga bencana ini segera selesai dan tidak ada korban letusan.