Menghilang di Tahun 1990an, Penyakit Difteri Kembali Menunjukan Eksistensinya

Berawal dari berita yang Mz baca terkait penolakan pemberian vaksin oleh sekelompok agama tertentu, Mz jadi penasaran dan terus menggali informasi tentang hal ini. Ternyata beneran ada, Mz kira cuma HOAX. Coba deh kamu cari.

Ibarat peribahasa sekali mendayung dua sampai tiga pulau terlampaui (eh, beneran gitu kan ya?), dari kepo sama berita itu Mz nemu info tentang kasus difteri yang saat ini sedang ganas-ganasnya menyerang masyarakat di Indonesia.

Penyakit difteri
Batuk ya, Dik? Source: hellosehat.com

Sampai dengan bulan November 2017, menurut catatan Kementerian Kesehatan penyebab penyebaran difteri terjadi di 20 provinsi dengan 593 kasus dan 32 orang meninggal dunia. Padahal nih, sejak tahun 1990an kasus difteri di Indonesia ini udah nggak ada, tapi muncul lagi di tahun 2009.

Penyakit difteri
Ciluk, Ba! Source: giphy.com

Penyakit Difteri Itu Apa Sih?

Difteri ini emang sering banget ditemui di negara-negara berkembang kayak Indonesia. Angka vaksinasinya masih rendah mungkin ya. Oops!

By the way, Difteri itu apa sih? Dari informasi yang Mz dapat dari hellosehat, difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf. Beberapa pasien juga mengalami infeksi kulit. Bakteri penyebab penyakit ini menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain.

Baca juga:  Cara Ga Biasa Musnahin Komedo Yang Nongkrong di Wajah Kamu
Penyakit difteri
Itu penampakan bakterinya biar kamu tau. Source: micobe-canvas.com

Tanda-tanda yang paling menonjol kalau terjangkit penyakit ini sih ada pada tenggorokan dan mulut. Nah, yang menyebabkan orang-orang kena penyakit ini adalah bakteri, bakteri Corynebacterium namanya (Iya, kan udah disebutin tadi). Bakteri ini menyebar melalui partikel udara, benda pribadi, serta peralatan yang terkontaminasi.

Cara Terbaik Untuk Mencegah Adalah Dengan Imunisasi

Ya cara yang terbaik untuk mencegah penyakit ini dengan vaksin. Di Indonesia, vaksin difteri biasanya diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis) sebanyak 5 kali semenjak bayi berusia 2 bulan.

Baca juga:  My Dead Ants, Is That You?
Penyakit difteri
Nggak sakit kok, Dik.

Untuk anak usia 7 tahun diberikan vaksin Td atau Tdap. Vaksin Td/Tdap bisa melindungi kamu dari difteri, tetanus, dan pertusis yang harus dilakukan setiap 10 tahun sekali. Anak-anak aja? Nggak lah, yang udah pada gede juga harus tetep vaksinasi.

Untung aja Mz udah vaksinasi. Astungkara nggak kena penyakit difteri. Kamu udah vaksinasi belum?

Comments

comments

Agus Hendra Putra Yasa
Gosen. Boleh pake 's' boleh juga pake 'z'. Berpikir layaknya bernafas, setiap saat. Main twitter sama instagram di @gosendra kalo lagi pengen. Jarang main facebook tapi kalo mau berteman cari aja Agus Hendra Putra Yasa.