Sinar matahari vs suplemen Vitamin D, mana yang lebih baik yaa? Tau gak sih kalian mengkosumsi suplemen Vitamin D sebenarnya cuma bermanfaat buat tubuh kalian aja? Suplemen Vitamin D itu emang baik buat tubuh, tapi enggak ngasik pengaruh atau manfaat apapun sama kulit (yuuhhh..). Beda sama Vitamin D yang sumbernya dari sinar matahari, soalnya bisa ngasik manfaat buat tubuh sama kulit sekaligus.
Makanya kita harus terpapar sinar matahari pagi antara jam 6 sampe jam 9, yahh setidaknya selama 20 sampe 30 menit ajah. Segitu aja udah cukup kok, soalnya dengan sunbathing 20 hingga 30 menit kulit bisa memproduksi 10.000 iu Vitamin D (kueerreennn..). Disamping itu juga pentingnya Vitamin D bisa dilihat dari perannya dalam menggantikan sel-sel yang mati. Dalam 1 menit aja udah 30.000 sampe 40.000 sel mati dan harus diganti. Nah, Vitamin D sendiri terlibat secara langsung dalam proses ini soalnya Vitamin D akan meremajakan dan mengganti sel kulit yang mati, biar keliatan awet muda gitchu.
Selain untuk meremajakan kulit, adalagi nih manfaat dari sinar matahari pagi. Beberapa diantaranya adalah mengatasi depresi, meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan resiko kanker (penyakit loo yaa, bukan kanker yg lain..), mencegah diabetes tipe 1 pada anak-anak, menguatkan sistem kekebalan tubuh, detoksifikasi tubuh, perbaiki kualitas tidur, memperbaiki sistem pencernaan, meningkatkan metabolisme, dan masih banyak lainnya.
Tapi, kelebihan Vitamin D juga bahaya buat kulit loo, soalnya nyebabin seorang mengalami beberapa gejala seperti pusing, mual dan muntah-muntah. Disamping itu kelebihan sunbathing juga bisa meningkatkan resiko terkena kanker kulit, katarak, dan sunburn atau kulit terbakar matahari yang disebabin sama sinar radiasi UVB tinggi sehingga menyebabkan kerusakan DNA. Maka dari itu broo sist, kalian harus tau berapa kadar Vitamin D yang kalian butuhkan perhari-nya, agar tidak terjadi over dosis. Karena, kalo dimanfaatin dalam jumlah yang tepat, sinar matahari dapat membuat kalian jadi lebih sehat dan bahagia.
Leave a Reply