MAS SMANSA Angkat Soal Kearifan Lokal Yang Mulai Punah

mas smansa

Malam minggu enaknya kemana nih? Maunya sih ngecengin para Bidadari SMA nih, tapi kemana ya? Pas banget baru Mz mikirin eh ada nih, temen Mz yang sekolah di SMAN 1 Denpasar ngundang untuk datang ke acara mereka di Malam Apresiasi Sastra 2018. Awalnya males, tetapi karena cewek SMANSA cakep-cakep, yaudah deh langsung berangkat kesana.

Sampai disana ternyata udah ramai banget nih pesertanya dan banyak cewek cantik pastinya. Acaranya seru banget dan bagi kamu yang suka tentang musikalisasi puisi dan lain-lainnya, bisa banget kesini buat lihat penampilan dari berbagai SMA Denpasar, maupun komunitas yang jadi bintang tamu di acara ini.

Undangannya ada Teater Topenk, Teater Limas, Teater Tahta, Teater Rubikz, Teater Orok, Teater Biner, Teater Jugut Sari, Teater Teras, Teater Ombak, Komunitas Senja dan Komunitas Eugenia. Jadi, segitu yang mengisi acara di MAS 2018 kemarin, tanggal 3 Maret 2018 di SMAN 1 Denpasar.

Keseruan malam sastra yang sindir pariwisata Bali

mas smansa
Pantengin terus tahun depan

Pada acara tersebut dibahas soal, potensi budaya yang bisa dijadikan pariwisata sebagai sumber modal utama masyarakat Bali, dengan pariwisata perkembangan pembangunan Bali bisa menjadi lebih maju, namun dengan pariwisata dijadikan sebagai modal utama pendapatan masyarakat Bali membuat bergantungnya pemerintah dan masyarakat Bali dengan modal yang didapat dari pariwisata.

Akibatnya jika pariwisata Bali bermasalah, seperti sekarang yang disebabkan oleh erupsi Gunung Agung, membuat keresahan di berbagai pihak pariwisata, para turis / pendatang pergi meninggalkan Bali untuk mencari tempat aman, akibatnya seluruh pariwisata mengalami kerugian yang besar, hal ini membuat kacaunya sistem ekonomi di Bali, seluruh masyarakat Bali yang bergantung hidupnya dengan pariwisata menjadi seperti tidak ada harapan.

Emang sih ga semuanya diuntungkan, karena dibalik itu semua ternyata ada dampak buruk yang diakibatkan, seperti hilangnya budaya lokal Bali sebab banyaknya budaya luar yang berkembang baik di Bali, seperti gaya berpakaian orang Bali yang berubah, bentuk dari rumah adat bali yang mulai berubah menjadi rumah modern, bahasa Bali mulai redup, dan lain sebagainya.

Kamu harus tahu kalo budaya Bali yang bakalan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Bali. Kalo sekarang kamu udah mulai meninggalkan budayamu, kamu bakalan mau jadi apa nanti? Jangan pernah gengsi mengakui menjadi anak Bali, karena orang Bali dilihat sebagai orang yang menjunjung tinggi etika dan selalu ingat akan budaya leluhur mereka.

mas smansa
Jangan lewatkan kerennya karya-karya mereka

Budaya yang bikin pariwisata Bali terlihat beda dan selalu menarik dikunjungi, tetapi Dengan pembangunan di Bali yang begitu cepat berkembang, membuat masyarakat Bali buta, kegairahan dalam mencari harta, mengakibatkan masyarakat Bali lupa akan budaya yang harus ditaati, sehingga banyak ada pura-pura yang dihimpit diantara gedung-gedung, dan pura subak kehilangan sawahnya, kebersihan sungai-sungai yang dianggap suci sudah tercemar, banyak generasi muda merasa gengsi dengan budaya sendiri, seperti menari, majejaitan, mebanten, dan memakai bahasa Bali. Kebudayaan dari luar Bali tersebut sudah mencuci otak para generasi muda, masyarakat dan pemerintah hanya demi mendapatkan uang yang diinginkannya.

Jadi, lewat acara MAS 2018 ini semua generasi muda Bali, khususnya pelajar Kota Denpasar ingin bergerak menyuarakan untuk ikut melestarikan budaya Bali yang terus mulai ditinggalkan. Kalau bukan kita siapa lagi? Mari bergerak kembali untuk melestarikan budaya Bali.

Comments

comments

Yoga Sumantara
Berbagi dimulai dari keikhlasan, jangan jadi orang lain tapi jadi lebih baik dari orang lain, penggemar mie-miean, Love SERINGAI dan sejenisnya lagi sibuk belajar out of the box