Malam Apresiasi Sastra atau yang biasa disebut dengan MAS merupakan acara tahunan yang diadakan oleh siswa-siswi anggota Teater Angin SMAN 1 Denpasar. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pementasan sastra mulai dari musikalisasi puisi, drama, teaterisasi puisi maupun pantoret yang ditampilkan oleh sembilan teater dari seluruh kota Denpasar dan satu buah komunitas, dan tidak lupa juga penampilan yang membanggakan dari Teater Angin. Adapun tema yang diangkat pada Malam Apresiasi Sastra 2017 ini adalah “Dimana Kebebasan Kami?”. Kebebasan dapat diartikan dimana individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai kehendaknya, walaupun setiap orang memiliki kebebasannya masing-masing, namun kebebasan tersebut tidak bisa dilakukan secara mutlak. Maka dari itu, melalui MAS 2017 diharapkan kesadaran akan pentingnya kebebasan individu meningkat, namun tetap menghargai kebebasan orang lain agar tidak terjadi disintegritas.
Malam Apresiasi Sastra tahun ini diadakan selama dua hari yaitu pada Jumat, 24 Februari 2017 dan Sabtu, 25 Februari 2017. Pada hari pertama, yakni 24 Februari 2017, MAS menampilkan pementasan dari sembilan teater yaitu Teater Limas, Teater Ombak, Teater Kirana, Teater Enter, Teater Takhta, Teater Ganesha, Teater Teras, Teater Rubikz, Teater Orok, dan satu komunitas yaitu Komunitas Eugenia. Dipandu oleh Sita Kharisma dan Shinta Pramita, acara ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Panitia MAS 2017, Made Bagus Kemha Giri Waisnawa. Lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Teater Angin masa bakti 2016/2017, I Made Panca Bayu Tarsa Ragacca, kemudian sambutan dari Pembina ekstrakurikuler Teater Angin, Ida Bagus Suwana, M. Pd. Dengan sambutan terakhir dari kepala sekolah SMAN 1 Denpasar, Drs. I Nyoman Purnajaya, M. Pd, acara MAS 2017 pun resmi dibuka.
Setelah sambutan-sambutan selesai, penampilan pertama dibuka dengan pementasan yang menakjubkan dari Teater Limas yang membawakan penampilan musikalisasi puisi. Penampilan-penampilan dari teater lainnya pun tak kalah menarik dan unik, contohnya Teater Rubikz yang menampilkan pantoret yaitu pantomime operet, Teater Ombak dengan dramanya, dan Teater Orok dengan pementasan operet mereka. Teater Enter yang membawakan drama dengan tema “horror” pun berhasil menghipnotis seluruh pemirsa Aula SMAN 1 Denpasar dan sekaligus menutup hari pertama MAS 2017 dengan menegangkan.
Pementasan Teater Angin yang unik dan berbeda dari tahun sebelumnya sukses menjadi pembuka sekaligus penutup yang spektakuler di Malam Apresiasi Sastra 2017 hari kedua. Kadek Tasya Millenia Yadnya Ngurah, Sutradara Umum MAS 2017, mengatakan dengan mengusung tema “Dimana Kebebasan Kami?” ia menggunakan konsep surealis untuk menggabungkan setiap divisi yakni musikalisasi puisi, teaterisasi puisi, dan drama. Dalam pementasan kali ini, ia banyak mendapatkan referensi dari Youtube dan Blog untuk mematangkan konsep surealis tersebut.
“Musikalisasi puisi kali ini membawakan 3 buah lagu yaitu “Pohon Tua”, “Kesaksian Gubuk Tua”, “Lawat” dan beberapa instrumen iringan. Lagu-lagu tersebut dibawakan karena aransemen dan suasananya sesuai dengan tema pementasan MAS 2017”, ungkap Gede Bagus Surya Adika Putra, Sutradara Musikalisasi Puisi MAS 2017.
Ni Made Lita Harmony Prabawati selaku Sutradara Teaterisasi Puisi MAS 2017 mencoba sebuah konsep baru yaitu konsep bunyi. Konsep kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana para pemain membaur dengan penonton untuk menghidupkan suasana. Para pemain teaterisasi puisi Teater Angin pada acara MAS 2017 memerankan berbagai macam karakter yang umumnya ada di desa. Sedangkan untuk drama MAS 2017 kali ini mengusung konsep yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya baik secara tata panggung maupun pementasan secara keseluruhan. “Di pementasan drama ini penonton mau tak mau menjadi bagian dalam pementasan, sistem tata panggung pun unik, sehingga penonton bergabung dan tinggal dalam drama tersebut. MAS kali ini mengangkat sebuah naskah dari M. Teguh Satriyo yang berjudul “KLOP !!!””, ucap Gusti Agung Sagung Istri Chandra Dewi, Sutradara Drama MAS 2017.
Dengan penggabungan ketiga divisi tersebut yang unik dan berbeda berhasil menciptakan sebuah pementasan yang tak akan pernah dilupakan baik bagi seluruh pemirsa yang menyaksikan, panitia, maupun seluruh pemain MAS 2017. Diakhir pementasan Teater Angin hari kedua, terdapat beberapa nominasi yang ditujukan dan berhasil diraih oleh beberapa teater yang tampil pada hari pertama berdasarkan hasil votting. Nominasi-nominasi tersebut diantaranya yaitu, nominasi pamflet terbaik diraih oleh Teater Ganesha, penampilan terbaik diraih oleh Teater Orok, penampilan terfavorit diraih oleh Teater Ombak, dan supporter terbaik diraih oleh Teater Kirana.
Tujuan dari diadakannya MAS 2017 ini yakni sebagai apresiasi sebuah pertunjukkan atau pementasan yang ditampilkan dari para seniman maupun teater-teater lain. Melalui MAS 2017 ini diharapkan agar Teater Angin dapat lebih mengembangkan potensi para anggotanya dan semoga Teater Angin menjadi lebih baik dikemudian harinya.
Leave a Reply