Merayakan hari raya Galungan dan Kuningan nggak hanya pasang penjor di depan rumah lho! Ada banyak kegiatan yang biasa dilakukan dan ditemui sepanjang perayaan ini, contohnya Tradisi Ngelawang. Tradisi ini masih dilakukan hingga saat ini oleh orang dewasa hingga anak-anak. Penasaran seperti apa? Kepoin sampai bawah ya!
Apa Itu Ngelawang?
Ngelawang adalah ritual yang dilakukan untuk mengusir hal-hal negatif. Jadi, sebenarnya nggak hanya Hari Raya Galungan dan Kuningan, tapi hari-hari suci yang dianggap harus melakukan ritual tersebut. Biasanya melibatkan belasan orang, ada yang bertugas menjadi Barong Bangkung dan mengiringi menggunakan gong dan alat musik tradisional lainnya.
Ritual ini akan dilakukan dengan mengitari desa sambil menarikan Barong Bangkung dari rumah ke rumah. Para penonton bisa memberikan uang atau punia sebagai wujud terima kasih. Kalau kalian lagi di Bali saat perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan pasti sering menjumpai mereka di jalan ‘kan, nggak ada salahnya untuk berhati-hati dan menurunkan laju kendaraan.
Makna Tradisi Ngelawang
Berbentuk babi berkulit hitam, Barong Bangkung ini merupakan mitologi dimana Dewi Ulun Danu berubah wujud menjadi raksasa dalam menyelamatkan warga dari roh-roh jahat. Dulu saking sakralnya, kalau misalnya ada bulu-bulu yang jatuh tercecer di jalan, warga akan mengumpulkannya dan menjadikannya benda yang diyakini membawa keberuntungan. Dari mitologi sampai menjadi ritual, ngelawang diyakini dapat menolak hal-hal negatif seperti musibah, penyakit, mengusir roh-roh jahat dan lainnya agar warga tetap selamat dan sehat.
Mau dibawakan orang dewasa maupun anak-anak, Ngelawang tetap seru untuk ditonton dan dinantikan. Ingat ‘kan saran Mz kalau ketemu mereka di jalan harus pelan-pelan bawa kendaraannya? Saking seru dan asyiknya, mereka kadang sampai ngabisin setengah jalan, sebagai sesama pengguna jalan nggak ada salahnya untuk mengalah dan saling menghargai. Biar sama-sama selamat, perhatikan kondisi jalan dan sekitarnya ya. See you when I see you!