Walk on through the wind..
Walk on through the rain..
Tho’ your dreams be tossed and blown..
Walk on, walk on..
With hope in your heart..
And you’ll never walk alone..
You’ll never walk alone..
Sebait lirik dari anthem yang melegenda. Ya, You’ll Never Walk Alone (YNWA) yang nancep di hati para Liverpudlian (fans Liverpool). Ngga cuma buat Liverpudlian, semenjak jomblo menjadi trend, YNWA seakan-akan menjadi sebuah pegangan hidup.
Balik lagi ke topik awal, jadi gini, para Liverpudlian Indonesia kedatangan idola mereka pada tanggal 20 Juli kemaren. Nah, Masbrooo ngga mau kalah juga, datang ke sono, lumayan buat check-in di Path atau Foursquare. Tapi emang keren, Bro, Liverpudlian nasional kita. Semenjak tanggal 18 Juli kemaren, ke daerah-daerah manapun di Jakarta (khususnya Senayan dan sekitarnya) emang banyak orang-orang ditemukan menggunakan baju merah berlogo burung liver. Semakin terasa auranya, bakal jadi kaya apa waktu hari h.
Hari H : 10:30 AM
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, memang benar adanya, hari h semakin menjadi-jadi. Berniat jalan-jalan dulu sambil menunggu pertandingan mulai, aura merah semakin terasa. Orang-orang di pasar, hotel, jalanan, semakin banyak terlihat dengan baju merah kebesarannya. Itu masih awal, masih 10 jam sebelum pertandingan dimulai. Di stasiun televisi pun seakan-akan memerah. Dari acara news, gossip, kuis, semua berlomba siapa yang paling Liverpool banget.
3.00 PM
BBM temen buat nanyain kapan open gate-nya, “Ntar, Bro! Paling jam 6 gue ke sono.” Liat jam, masih ada waktu. Nonton TV, tiba-tiba ada berita kalo orang-orang uda rame di Gelora Bung Karno (GBK). Mulai galau. Sampai akhirnya telepon berdering, dari temen yang nginep di hotel sebelah GBK, “Oii! GBK uda rame. Buruan!” Tindakan selanjutnya, mandi.
5.20 PM
Nyampe GBK, setelah sebelumnya sempet neduh (karena hujan) di bawah jembatan penyeberangan selama sejam-an lebih. Dari parkiran, ternyata bener, GBK berubah warna jadi merah. Jalan menuju gerbang, banyak penjual pernak pernik Liverpool. Jersey, syal, topi, stiker, terompet, dsb, menambah meriahnya tur LFC di Jakarta ini. Kemudian mulai mencari masuk lewat gate mana, dan akhirnya nemu, lalu ikut antrian. “Ngantre sejam ada kayanya ini”.
6.30 PM
Bener aja, ngantre sejam! Tapi nyampe dalem emang keren. Kira-kira setengah stadion uda keisi, dan berbagai chants sudah dikumandangkan. Tak hanya chants Liverpool, buat timnas Indonesia pun tak kalah saing. Chants dinyanyikan bergantian. Dan saat orang-orang menyanyikan You’ll Never Walk Alone, merindiiiingg!
7.30 PM
Sejam lagi. Sambil menunggu, ada baiknya membeli snack dari pedagang asongan. Pedagang asongan? Ya, ini agak unik, kenapa bisa ada pedagang asongan di dalam sini. Ngga tau apa emang begini atau cuma ada di Indonesia aja seperti ini. Ngga apa apa deh, yang penting perut ngga keroncongan.
8.00 PM
Para pemain uda mulai memasuki lapangan, sambil melakukan pemanasan. Riuh tumpah sudah semuanya. Chants dinyanyikan, mengiringi sesi pemanasan. Puncaknya? Tentu saja untuk sang kapten, Steven Gerrard.
Dan nampaknya ada aturan baru, setiap ada kedengeran bunyi terompet, maka para penonton akan menyoraki sang pembuat bunyi. Unik. Jadi mereka pengen biar yang ada cuma suara nyanyian aja, yaa, mirip-mirip suasana Marseyde-lah. Keren!
8.30 PM
Kick off! Chants masih terus dikumandangkan, suara para penonton ngga habis-habis. Sampai pada menit 9, Coutinho membobol gawang Kurnia Meiga. Sorakan pun terdengar riuh. Dukungan kali ini untuk Indonesia dinyanyikan berkali-kali. Dan memang benar saja, para pemain Indonesia seakan-akan mulai memanas, tidak memperlihatkan tanda-tanda down.
9.18 PM
Jeda istirahat. Di sini para penonton mengambil kesempatan untuk mengisi energi. Para pedagang asongan mulai menjajakan dagangannya, dan para penonton menyambut kedatangannya.
9.33 PM
Kira-kira jam seginilah, kick off babak kedua dimulai. Orang-orang mulai ribut kembali. Tapi kali ini pertandingan lebih seru, jual-beli serangan lebih banyak. Dan beberapa menit kemudian, pergantian pemain besar-besaran dilakukan oleh Liverpool. Semakin memanas. Sampai-sampai terlihat pedagang kacang barusan melupakan dagangannya sejenak untuk ikut menonton pertandingan, sambil mengunyah dagangannya. Ini lah yang disebut dengan Dagang Lupa Akan Kacangnya™.
Tidak ada gol lagi, sampai 3 menit sebelum bubaran. Gawang Kurnia Meiga kembali kebobolan, kali ini oleh pemain muda Liverpool, Raheem Sterling. Dan skor masih sama sampai akhir pertandingan.
10.20 PM
Pertandingan berakhir, dan kemudian di akhir, para pemain Liverpool mengelilingi lapangan untuk memberi penghargaan untuk Liverpudlian di Indonesia. Lagu-lagu masih terus dinyanyikan, mengiringi perjalanan Masbrooo keluar stadion. Terpaksa keluar duluan sebelum resmi bubaran, ngga kebayang ntar suasanya pulang bakal kaya gimana.
10.30 PM
Sampai di parkiran. Nyanyian masih terdengar sayup-sayup. Masih ternganga dengan keriuhan barusan, suasananya benar-benar luar biasa. Sampai tiba pada stand karcis parkiran, menandakan bahwa petualangan di LFC Tour Indonesia 2013 berakhir, seiring dengan keluarnya 16 ribuan, teruntuk tukang parkir Senayan.