Lewat Tradisi, umat Hindu dapat mensyukuri apa yang telah alam semesta berikan, hingga dapat hidup dengan baik. Salah satunya yang dipercaya oleh umat Hindu di Bali adalah melakukan yadnya berupa Caru Panca Sata yang bikin hidup kamu jadi seimbang dengan alam.
Kali ini Mz bener-bener ngga akan bahas itu, melainkan ada sesuatu yang unik nih cara kamu bersyukur kepada alam semesta agar senantiasa diberikan kehidupan yang makmur.
Sesetan boleh punya Omed-Omedan, tetapi Jimbaran punya tradisi yang unik nih, namanya Siat Yeh. By the way, ini beda dengan siat peteng ya.
Apaan tuh? Mz juga bingung awalnya, tetapi begitu lihat lebih seksama pemaknaannya ternyata begini.
Setelah usai merayakan Hari Raya Nyepi yang saat ini banyak yang belum bisa move on karena begitu epiknya nuansa rangkaian acara Nyepi, masyarakat Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali melaksanakan tradisi Siat Yeh yang meriah banget.
Filosofi Siat Yeh yang wajib kamu kepo!

Dalam tradisi ini berdasarkan media Merdeka mempertemukan dua sumber Tirta (air) yang berada di Desa Adat Jimbaran. Kedua sumber tirta tersebut adalah air laut di pantai Segara dan air Suwung (rawah) di Jimbaran. Air laut pantai Segara berada di sebelah barat, sedangkan air Suwung berada di sebelah timur. Tradisi Siat Yeh, selain pesannya mempertemukan kedua sumber air tersebut, juga mempunyai makna yang mendalam.
Ini beda ya soal Siat Peteng yang Mz pernah bahas sebelumya, melainkan makna dalam Siat Yeh ini lebih kepada melawan diri sendiri, karena musuh yang paling sulit kamu kalahkan adalah diri kamu sendiri. Suka ga suka, mau ga mau kamu bakalan harus berperang melawan rasa ego kamu setiap hari.
Menjaga kedua sumber air itu sangat penting dalam menyeimbangkan kehidupan manusia dengan lingkungannya agar tetap ada dan terus lestari sampai generasi selanjutnya. Kamu tahu sendiri nenek moyang kita dulunya seorang pelaut dan dari dulu masyarakat Jimbaran (sebelum adanya pariwisata) sudah bergantung dengan kedua sumber air tersebut. Gitu Lho maksudnya~
Hubungan Siat Yeh dan cara mempertemukan kedua sumber air

Tradisi ini dulunya ngga pernah ada sih, cuman setelah pembangunan kawasan pariwisata di Jimbaran, kedua sumber air itu ngga bisa bertemu secara langsung. Makanya dengan segenap jiwa raga masyarakat Banjar Teba, Jimbaran melaksanakan tradisi ini.
Berusaha untuk mempertemukan kedua sumber mata air ini agar kehidupan kedepannya lebih makmur dan luar biasa. Dengan penuh suka cita, banyak anak muda yang sangat menikmati keseruan basah-basahan main air saat tradisi ini berlangsung.
Kalo kamu berminat, bisa banget nih datang saat Hari Raya Ngembak Geni kesini dan nikmati keseruan Siat Yeh disana bareng teman-teman kamu. Jangan lupa bersenag-senang dan terus mencari sesuatu yang baru dalam balut keunikan budaya Bali yang unik banget.