Bali ga mau kalah soal cerita percintaan nih. Kalo biasanya Hari Valentine kamu kenal tokoh Romeo dan Juliet, versi Balinya juga ada lho, tapi agak beda dikit ceritanya dan so pasti tetap ada bumbu mistisnya. Maklum, kalo ga mistis bukan Bali namanya.
Buat yang belum tahu cerita Jayaprana ini, ceritanya sad ending, di mana Jayaprana mati akibat keserakahan sang Raja pada jaman Bali Kuno saat itu. Kecantikan Layon Sari bikin Raja tergoda, padahal Layon Sari cintanya cuma sama Jayaprana.
Maka dari itu Jayaprana dikelabui dengan diberikan misi untuk menumpas perompak di pantai paling utara Pulau Bali. Tapi nyatanya sampe disana malahan Jayaprana dibunuh oleh Patih Sunggaling.
Walaupun Jayaprana berhasil disingkirkan, Raja ga pernah bisa menikah dengan Layon Sari, soalnya Layon sari memilih untuk bunuh diri setelah mendengar kematian kekasihnya itu. Maka dari itu di Desa Celuk Terima, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng, dibangun sebuah pura dan konon katanya di sana tempat kuburan Jayaprana dan Layon Sari.
Pura Jayaprana Bisa Bikin Kamu dan Pasangan Diambang Bahaya
Konon kalo kamu lewat kesini, bagi yang sudah menikah dan mau menikah katanya itu bisa bikin Jayaprana dan Layon Sari tersinggung, karena cinta mereka berdua belum dipersatukan. Ini cuman mitos yang berkembang di desa itu.
Namun banyak yang mempercayai mitos tersebut, makanya ketika ada seorang pria di Jembrana yang menikah dengan wanita Buleleng misalnya, pada saat prosesi ngidih ke rumah mempelai wanita, rombongan pernikahan tersebut sangat dilarang melewati jalan di sepanjang Pura Jayaprana. Rombongan tersebut disarankan untuk melewati jalan Pekutatan-Pupuan menuju Buleleng.
Kalo emang ga memungkinkan lewat jalur itu dan terpaksa lewat kearah Pura Jayaprana, pasangan yang sedang menikah tersebut harus dipisah, tidak ditempatkan dalam satu mobil yang sama, hal tersebut dilakukan karena dipercayai untuk mengelabui Jayaprana dan Layon Sari.
Mitos ini semakin dipercaya lantaran ada kejadian, di mana dulu pernah ada kejadian satu rombongan pengantin dari Jembrana mengalami kecelakaan akibat melewati Pura Jayaprana. Dari kejadian itulah, mitos ini terus berkembang sampai saat ini. Serem juga ya kejadiannya.
Tangga Pura Jayaprana Bisa Berubah-ubah Jumlahnya
Ga cuman bahas soal percintaan nih, tapi ada lagi kejadian mistis di tempat ini. Konon kalo di Pura ini jumlah anak tangganya bisa berubah-ubah lo. Nah, perubahan jumlah anak tangga ini katanya sesuai apa yang dipikirkan orang yang melewatinya.
Kalo kamu mikirnya jalannya jauh, otomatis anak tangganya bakalan semakin bertambah. Mungkin biar kamu ga ngeluh selama perjalanan dan namanya kesini mau sembahyang harus dilakukan dengan tulus ikhlas. Oh ya kalo pas di area pemakamannya, alas kaki wajib dilepas sambil berjalan agak sedikit membungkukkan badan sebagai tanda hormat kepada Jayaprana dan Layon Sari.
Bali masih banyak nyimpen mitos-mitosnya yang bikin kamu geger. Kasusnya hampir sama dengan larangan pasangan ke Pura Tanah Lot, tapi ga berlaku buat yang udah menikah. Sedangkan di Pura ini yang udah menikah ga boleh, biar ga tersinggung. Semoga Bali tetap Ajeg dengan seribu cerita mitosnya yang selalu menarik perhatian.