Ada sesuatu yang unik yang dimiliki oleh Pulau Dewata di Kawasan Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan, Jembrana. Sebuah pohon besar yang berumur ratusan tahun yang bagian akarnya membentuk sebuah lorong. Kawasan ini dikenal dengan wisata alam Bunut Bolong.
Kalau kamu pengen kesini boleh-boleh aja sih, tapi ada syaratnya. Soalnya nggak semua pengunjung boleh masuk ke terowongan atau lorong di Bunut Bolong. Hati-hati, ada cerita mistis yang hingga kini melegenda dan dipercaya oleh warga sekitar maupun warga daerah lain.
Pasangan Pengantin Atau Pasangan Yang Mau Berbulan Madu Jangan Melewati Lorong Bunut Bolong.
Ini seperti sebuah kutukan bagi para pasangan pengantin dan pasangan yang hendak berbulan madu.
Kalau pasangan pengantin melewati lorong di pohon Bunut ini bakal mengalami kecelakaan dan juga hubungan rumah tangganya nggak bakal harmonis. Eits, ternyata nggak cuma itu aja. Yang paling parah itu ditinggal mati dalam waktu yang singkat dari salah satu pasangan pengantin tersebut.
Pantangan ini bukan cuma untuk pasangan pengantin aja, tapi juga pasangan yang hendak berbulan madu. Kalau pasangan ini ;ewat di bawah pohon bunut besar ini, maka hubungan pernikahannya bakalan kandas alias cerai. Tapi kalau salah satu pasangan sengaja lewat lorong pohon ini, kemungkinannya sih nggak bakal terjadi perceraian, tapi kematian. Kok serem ya?
Tapi tenang, ada kok jalan yang sudah disiapkan untuk para pasangan-pasangan ini. Semacam jalur alternatif gitu. Jalur ini dibuat oleh pemerintah dan pihak adat setempat untuk menjaga kesucian alam setempat dan karena mitos pantangan yang sudah melegenda.
Kayaknya mitos ini mirip-mirip gitu sama mitos Jangan Coba-Coba Ke Pura Tanah Lot Sama Pacar! dan Lewat Pura Jayaprana, Kamu dan Doi Bisa Hancur Berantakan.
Kalau orang Bali bilang “De nyemak gae lebih” yang kurang lebih artinya jangan cari masalah. Kalau tetep nekat buat sih resiko ditanggung sendiri ya.