Hadi Suwandi: Bali Maju, Jangan Kaku!

Kenalin teman Mz bernama Made Hadi Suwandi seorang Owner dan Executive Chef di Elgin Avenue. Banyak banget hal menarik bagaimana pandangan doi soal Bali yang ternyata masih dalam kategori kaku. Bukannya Bali itu udah maju-maju ya? Dari segi pariwisata sih udah mau berkembang maju, tetapi dari masyarakatnya masih dalam tahap pengembangan.

Nah, berhubung kali ini ketemu sama pria kelahiran 1991 dan seorang lulusan Sydney, Australia mari kupas sedikit kisah Hadi nih saat memilih untuk keluar Bali untuk belajar menimba ilmu yang kedepannya akan diberikan kembali untuk Bali lagi. Hadi memang sangat ingin membuka sebuah lapangan pekerjaan di Bali setelah doi selesai kuliah di Australi.

Pengalamannya saat pertama kali ke luar Bali, ternyata doi merasa masih menjadi orang yang kaku banget dan kini melihat kehidupan di Bali masih berasa kaku. Dari pendapat Hadi, Bali masih perlu beberapa hal yang perlu diadaptasi, sehingga Bali akan banyak potensi besar yang bisa digali selain sektor pariwisata.

Hadi Suwandi untuk terus mau belajar dan berkembang

hadi suwandi
Jangan kaku ya | Sumber gambar: flickr Esha Satrya

“Banyakin keluar (daerah), karena potensi untuk improvement ada” jelas Hadi yang Mz kutip dari salah satu tulisan Esha Satrya. Ini berarti kalau untuk meningkatkan SDM Bali, masih perlu banyak melihat beberapa potensi daerah luar sebagai pembelajaran untuk mengembangkan Bali.

Seperti contoh yang dipaparin Hadi, ketika suatu desa yang di mana semua relyed pada cengkeh. Di mana dalam 1 tahun, hanya bekerja dalam beberapa bulan, panen dan sisanya bersantai. Sampai akhirnya kejadian, di desa itu malah gagal panen. Semua depresi.

Segitunya bergantung dengan kekayaan alam Bali hingga tidak mampu mengolahnya. Ini ada pelajaran hidup, di mana jangan hanya bergantung pada satu sektor aja, tetapi buat sektor ini menjadi berkembang dan mampu menciptakan produk olahan yang memiliki nilai jual yang tinggi.

Pendapat doi sepertinya lebih mengarah kalau Bali harus mampu mengembangkan sektor agrowisatanya. Kenapa? Karena Bali masih kaya dengan kekayaan alam yang masih berlimpah. Kalau tidak percaya, silahkan lihat beberapa daerah, Kintamani, Buleleng, hingga Karangasem dengan hasil buah yang melimpah banget.

Selanjutnya, Hadi ngasih tahu kalau kuliner di Bali masih kurang bermain dengan warna dan masih kurang soal sisi kebersihan makanannya. “Makanan Bali itu bisa menjadi modern tanpa menyampingkan aspek edukatif ke penikmat” Jelas Hadi.

Makanya buat kamu yang muda, Bali masih ada kesempatan untuk berkembang jauh lebih cepat dari hari ini lewat tangan-tangan kreatif anak muda Bali. Buatlah inovasi seru yang beda dan bikin semua orang diam tanpa kata dengan hasil inovasi yang kamu buat.

Pesan terakhir sebelum berpisah, jadilah lebih produktif dan kurangi membaca berita hoax di media sosial yang bikin naik darah setiap hari. Sama lagi satu jangan suka ugal-ugalan dan main ponsel dijalanan agar tidak merugikan orang lain yang tidak berdosa.

I Putu Yoga Agusiana

Writer & Blogger

Related Posts:

  • All Post
  • Africa
  • America
  • Asia
  • Bali
  • Budaya
  • Europe
  • Opini On
  • Orang
  • Tempat
  • Travel Tips
    •   Back
    • Denpasar
    • Badung
    • Gianyar
    • Tabanan
    • Bangli
    • Klungkung
    • Karangasem
    • Buleleng
    • Jembrana
    • Sanur
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    • Ubud
    • Kintamani
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    •   Back
    • Event
    • Urban Legend
    •   Back
    • Inspirator
    • Komunitas
    •   Back
    • Kintamani
    •   Back
    • Kuliner
    • Wisata
    •   Back
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Sanur
    •   Back
    • Ubud
Edit Template
Suppose warrant general natural. Delightful met sufficient projection.
Decisively everything principles if preference do impression of.