Kabar duka datang dari saudara kita di Jawa Timur. Salah satu gunung yang ada disana yaitu Gunung Semeru meletus pada tanggal 4 Desember 2021. Masih dalam status waspada, bencana ini juga memakan korban jiwa dan merusak rumah warga. Usut punya usut, ada mitos yang mengatakan Gunung Agung merupakan anak Gunung Semeru. Ini ada kaitannya dengan para dewa. Penasaran? Kita langsung bahas bersama saja ya!

Mitos Gunung Agung yang Berasal dari Pecahan Gunung Semeru
Ini semua berawal dari Gunung Meru yang terletak di India. Namanya juga gunung, pasti berat karena saking besarnya ‘kan, ini mengakibatkan Pulau Jawa terombang-ambing akibat ombak ganas Samudera Hindia dan Laut Jawa. Melihat situasi ini, para dewa berusaha cari jalan keluarnya sampai akhirnya diputuskan untuk memindahkan Gunung Meru ke Pulau Jawa. Niatnya biar gunung ini menjadi pasak bumi atau paku untuk membuat Pulau Jawa nggak terombang-ambing lagi.
Untuk memindahkannya, Dewa Wisnu menjelma menjadi kura-kura yang akan membawa Gunung Meru di punggungnya, sedangkan Dewa Brahma menjelma menjadi ular raksasa yang bertugas sebagai tali biar gunungnya tetap stay saat dibawa. Singkat cerita, proses pemindahannya ke barat pun berhasil dilakukan. Tapi sayangnya tetap membuat Pulau Jawa nggak stabil. Dipindah lagi tuh dari barat ke Jawa bagian timur. Nah, sepanjang pemindahan kedua ini jatuhlah bongkahan gunungnya di beberapa titik sehingga membentuk Gunung Agung di Karangasem dan Gunung Rinjani di Lombok.

Akhirnya sudah berhasil nih dipindah ke timur, eh ternyata tetap bikin nggak stabil. Dipindahlah puncak Gunung Semeru atau Mahameru ini ke barat laut yang lebih tepatnya di wilayah Mojokerto dan menjadi Gunung Penanggungan atau Gunung Pawitra. Legenda ini pun diceritakan dalam kitab Tantu Pangelaran pada 1635 masehi. ‘Kan bagian utamanya si Gunung Semeru, jadi gunung ini dianggap sebagai tempat bersemayamnya para dewa dan penghubung antara bumi dan kahyangan. Makanya diadakan upacara sesaji setiap 8-12 tahun oleh masyarakat Hindu. Di kaki Gunung Agung sendiri juga dibangun Pura Besakih oleh Rsi Markandeya. Setiap 10 tahun diadakan Panca Wali Krama, Eka Dasa Rudra setiap 100 tahun sekali serta upacara Ida Bhatara Turun Kabeh pada Sasih Kedasa.
Pasti banyak juga nih yang baru tahu mitos terbentuknya Gunung Agung. Jangan lupa untuk mendoakan saudara-sudara kita yang terkena imbas meletusnya Gunung Semeru. Semoga segalanya dimudahkan dari evakuasi hingga kesembuhan fisik dan batinnya. Semoga juga para keluarga diberi ketabahan atas kehilangan orang-orang terkasih serta harta bendanya. Stay safe!