Apa yang ada di pikiranmu jika mendengar kata “Kelian Dinas (Kepala Dusun)”? Bikin KTP, melayani masyarakat, dan pekerjaan tua. Ya, kebanyakan Kelian Dinas emang adalah orang yang berusia ngga muda lagi, karena yang diurusnya kebanyakan hal-hal yang berbau “ngga muda”. Tapi siapa sangka, salah seorang temen kecil Masbrooo since 1999 ini menjadi seorang Kelian Dinas di lingkungannya. Ini dia, Gung Manik!
Yooo, what’s up, Nik!
Ya, baik. Masbrooo apa kabar?
Begitulah Gung Manik. Orangnya stay cool dalam berbicara. Jadi musti ada beberapa obrolan yang lebih intim buat ngeluarin ocehannya. Sejak kecil begitu. Tapi itu dia yang jadi daya tariknya, sejak kecil banyak orang tua teman sebayanya yang terpikat olehnya. Ya, kharisma Gung Manik emang banyak disukai orang yang lebih tua.
Baik juga. Ohya, Kelian Dinas dimana?
Dusun/Banjar Ekasila. Wilayah lingkungannya di seputaran Teuku Umar – Diponegoro, Denpasar.
Sejak kapan sih Gung Manik menjabat jadi Kelian Dinas? Sampai kapan?
Masih baru, dari 21 April 2015. Sejak 2014, Kelian Dinas menjabat sampai usia 60 tahun.
Tugasnya ngapain aja?
Melayani masyarakat dusun setempat dalam hal administrasi kedinasan, kaya bikin KTP, akta, KIPEM, dan lain sebagainya. Kelian Dinas ini juga merupakan perpanjangan tangan dari Kepala Desa di tingkat dusun.
Ohya, Masbrooo denger juga Gung Manik juga penggagas website banjarekasila.org ya? Website apa itu?
Oh iya. Itu website yang memuat profil dan informasi di sekitar Banjar Ekasila.
Isinya apa aja?
Isinya standar aja. Ada informasi kegiatan di banjar, ada juga informasi mengenai syarat-syarat pengurusan administrasi kependudukan dan perijian.
Kenapa bisa kepikiran bikin banjarekasila.org?
Sebenarnya biar memudahkan masyarakat dalam mangakses info di seputar banjar. Selain itu juga ‘memaksa’ masyarakat untuk memanfaatkan teknologi. Dengan teknologi, masyarakat jadi mudah dapet informasi, saya pun ngga perlu capek-capek menjelakan hal yang sama berulang kali. Sama-sama diuntungkan. Kadang-kadang ada yang bertanya ke kantor atau via telepon, saya ajarkan untuk mengakses website. Biar terbiasa.
Terus tanggapan masyarakat Banjar Ekasila sampe saat ini?
Mereka merasa senang, karena informasi jadi mudah didapat, dan mereka merasa bangga karena banjarnya sekarang punya website. Ngga banyak lho, banjar di Bali yang punya website! Hahahaha!
Apa harapan ke depan Gung Manik dengan website ini?
Harapan saya fitur akan ditambah lagi, sehingga lebih memudahkan masyarakat dalam hal pencarian informasi, pada khususnya. Selain itu semoga menjadi inspirasi bagi banjar-banjar lainnya untuk dapat membuat website juga, sehingga bisa bertukar informasi antar banjar, pada umumnya.
Tuh, keren kan? Jadi ngga cuma melayani masyarakat aja, Gung Manik juga membuat sebuah pergerakan kecil di lingkungannya biar melek teknologi. Mungkin suatu saat nanti bercita-cita buat menggerakkan Republik Indonesia? Di-amin-in ajaaa..