GALUNGAN KUNINGAN

Materi-Final-Majalah-Masbroo-Ed-3-OK-34

I Love Bali adalah rubrik baru dari Masbrooo Magazine sebuah rubrik yang mengajak teman-teman buat mendukung, melanjutkan, dan melestarikan program pemerintah yang dirancang oleh kita, dari kita, dan untuk kita.

Di akhir Oktober kemaren, umat Hindu Bali merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma, yang biasa disebut Galungan. Di Hari Raya Galungan ini, Bali seakan-akan memamerkan kekayaan budayanya yang unik. Makanya, banyak orang yang menyebut Galungan di Bali itu cantik. Cantiknya seperti apa? Jadi di masyarakat Bali percaya bahwa selama perayaan Galungan, semua dewa akan turun ke Bumi. Makanya, perlu diadakan suatu ritual untuk menyambutnya. Nah, di hari h-1 Galungan, biasanya disebut Penampahan Galungan, masyarakat Bali akan nampah (memotong) hewan kurban yang nantinya dagingnya akan dipakai untuk sesajen. Dan untuk mengolahnya juga cukup unik (disebut ngelawar), dan memerlukan banyak tenaga untuk menyelesaikan. Makanya, di hari Penampahan ini seluruh anggota keluarga bersatu padu untuk mengolah makanannya, dan kekerabatan akan terasa di sini. Dan sisa dari penghaturan itu dapat dimakan bersama. Lawar siap disajikan bersama keluarga. Selain itu, di hari Penampahan, setiap rumah juga melakukan kegiatan “memenjor”, yaitu membuat penjor. Penjor ini adalah tiang bambu yang dihiasi oleh berbagai hasil bumi seperti buah-buahan, daun kelapa, dan bunga. Dan di masing-masing Sanggah (tempat ibadah) di rumah juga dihias.

Sampai akhirnya di Hari Raya Galungan, umat Hindu Bali akan melakukan persembahan dan persembahyangan di masing-masing rumah dan berbagai Pura. Persembahan ini disampaikan melalui media yang disebut banten, dan banten ini berupa hasil kesenian janur yang begitu indah. Point nambah satu lagi. Di berbagai desa, terdapat pula upacara Ngelawang, yang dilakukan dengan tarian Barong. jadi barong diundang ke setiap rumah, untuk mengusir roh-roh jahat yang ada di rumah. Kegiatan ini pun banyak dimanfaatkan sebagai salah satu hiburan di Galungan. 10 hari berikutnya, sebagai penutup dari Galungan, adalah Kuningan. Di Kuningan ini merupakan hari perpisahan kepada dewa dan leluhur, yang bakal balik ke alam mereka. Cukup jelas kan kenapa Bali terlihat cantik saat itu? Dan biasanya banyak fotografer yang mengambil kesempatan ini sebagai ajang mencari obyek fotografi. Bagi pecinta Instagram? Tentu saja, ini bisa dipakai untuk ajang mencari “love” yang banyak, dan tentunya karena memang indah. Salah satu alasan mengapa para turis mencintai Bali. Setuju kan?

masbrooo

Writer & Blogger

Related Posts:

  • All Post
  • Africa
  • America
  • Asia
  • Bali
  • Budaya
  • Europe
  • Opini On
  • Orang
  • Tempat
  • Travel Tips
    •   Back
    • Denpasar
    • Badung
    • Gianyar
    • Tabanan
    • Bangli
    • Klungkung
    • Karangasem
    • Buleleng
    • Jembrana
    • Sanur
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    • Ubud
    • Kintamani
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    •   Back
    • Event
    • Urban Legend
    •   Back
    • Inspirator
    • Komunitas
    •   Back
    • Kintamani
    •   Back
    • Kuliner
    • Wisata
    •   Back
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Sanur
    •   Back
    • Ubud

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Edit Template
Suppose warrant general natural. Delightful met sufficient projection.
Decisively everything principles if preference do impression of.