Leluhur orang Bali udah banyak banget mewarisi berbagai kebudayaan kepada generasi penerusnya. Dibalik berbagai kebudayaan itu pasti ada pesan atau maksud tersembunyi didalamnya. Dengan penuh rasa keyakinan yang besar, masyarakat Bali sampai saat ini tetap melestarikannya, karena dipercayai sebagai salah satu bagian dari nilai historis yang tetap membuat Bali tetap damai dan sejahtera.
Salah satu kebudayaan yang sampai saat ini menjadi tetap unik dan lestari adalah Upacara Ngaben di Bali yang tetap kental dengan nuansa mistisnya, mulai dari makna Tirta Pengentasnya hingga berbgai tradisi Ngaben Unik di masing-masing wilayah Bali. Ada sesuatu menarik nih dari prosesi acara Ngaben di Bali yang wajib kamu tahu.
Biasanya kalo kamu ngeh pasti pernah liatin saat Ngaben, ada orang yang diatas bawa burung Cendrawasih gitu. Ternyata emang ada suatu makna dari proses ini. Burung Cendrawasih ini kalo versi Balinya disebut dengan Manuk Dewata.
Manuk Dewata, burungnya para Dewa

Berdasarkan Kalender Bali burung ini dipercaya sebagai burungnya para dewa dan dianggap sebagai wahana untuk mengantarkan Sang Atman dari berbagai rintangan untuk menuju Swah Loka atau alam akhirat.
Penjelasan dari salah satu narasumber bernama Ketut Agus Nova, S.Fil.H, M.Ag, yang akrab disebut Jro Anom mengatakan kalo peran dari burung ini sangatlah berpengaruh besar dalam proses Ngaben di Bali, karena meskipun ga pake Wadah atau Bade, tetap aja harus ada Manuk Dewata ini, karena burung ini akan terus menuntun Sang Atman tanpa halangan menuju alam akhirat.
Biasanya yang membawa burung ini saat proses Ngaben adalah keluarga terdekat orang yang meninggal, baik itu anak, cucu, kerabat, maupun saudara. Kalo kamu bukan kerabat si mendiang, mending jangan coba-coba ikutan bawa deh. Nanti kualat baru tahu lho.
Burung ini langka dan ga sembarangan orang yang punya

Kenpa harus pake burung ini? Soalnya Manuk Dewata atau Burung Cendrawasih ini diyakini masyarakat Bali sebagai burung surga. Bisa dilihat bulu-bulu burung yang begitu indah, terutama yang berkelamin jantan bikin burung ini ga punya saingan.
Tapi ga semua orang bisa punya burung ini, karena Burung Cendrawwasih adalah salah satu hewan langka dan seandainya ada yang jual, udah pasti harganya sangat mahal. Biasanya yang memiliki burung ini adalah kalangan orang-orang kalangan Sulinggih atau orang suci. Tenang aja disaat ada proses Ngaben, burung ini bisa dipinjam agar semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan.