Bali itu uniknya ga pernah habis. Banyak sesuatu hal yang ga mungkin bisa kamu temui selain di Bali, kayak ke Pura Tanah Lot sama pacar katanya bisa bikin putus, keanehan pohon Taru Menyan, uniknya tradisi Mekotekan, hingga hotel-hotel murah yang ada di Ubud. Pastinya bikin kamu betah di Bali deh dan kali ini Mz dapet kesempatan untuk ngepoin sebuah tradisi balapan yang ada di Kabupaten Buleleng, Bali bernama lomba Sapi Gerumbungan.
Lompa Sapi Gerumbungan, seru and asoy
Lomba ini tepatnya diadain di lapangan desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Lomba Sapi Gerumbungan dilangsungkan pada hari Minggu disetiap bulan Agustus. Jika kamu pernah menyaksikan pacuan kerbau di Kabupaten Jembrana yang dikenal dengan Makepung ataupun karapan sapi di Madura, maka kalo di Bali agak sedikit beda nih, di mana Sapi Gerumbungan bukanlah sebuah lomba adu kecepatan, namun lebih sebagai pergelaran seni, tetapi tetap sanggup menjadi daya tarik daerah tersebut.
Lomba Sapi Gerumbungan ini juga sebagai ungkapan kegembiraan para petani karena hasil garapannya yang melimpah. Kayak kamu bersyukur banget udah panen banyak dan sebagai ucapan terima kasih, sapi-sapinya dihias biar cakep deh.
Tata cara lomba Sapi Gerumbungan
Dalam peserta lomba Sapi Gerumbungan ini, tidak semua jenis sapi bisa ikut, hanya sapi jantan yang berbadan kekar, sapi dipilih oleh kelompok ternak dengan berbagai kriteria dan kemudian mereka mempersiapkan pejantan-pejantan muda untuk disiapkan dalam pementasan Sapi Gerumbungan.
Pas lomba akan diikutkan sepasang sapi jantan dan sudah dipasangi genta besar (gerumbungan) pada leher sapi termasuk dengan segala aksesorisnya. Setelah itu, kedua sapi tersebut dikaitkan dengan sebatang kayu yang dinamakan uga, di tengah-tengah uga tersebut dipasang lagi kayu sepanjang 3 meter, dan pada ujung kayu belakang tersebut seorang joki berdiri untuk mengendalikan sapi, joki juga harus berhias rapi dan menarik. Genta besar atau sering disebut keroncongan ini menimbulkan suara khas saat sapi terebut berlari.
Lomba Sapi Gerumbungan dinilai dari gerakan sapi hingga aksesoris yang digunakan pada sapi untuk unjuk kebolehan. Tentunya si pengendara sapi harus punya skill yang lihai, biar sapinya menang point banyak.
Sapi Gerumbungan termasuk budaya yang harus dilestarikan
Tradisi ini sampai saat ini menjadi sebuah kegiatan rutin yang pastinya, bakalan menjadi daya tarik tersendiri kalau mau berkunjung ke Buleleng. Cuman, lomba ini berlangsung cuman 2 jam aja, takutnya habis itu ga bisa bajak sawah lagi.
Seru banget lomba ini, karena buat para wisatawan yang pengen jadi pengendara sapi, bisa banget ikutan lomba ini dan ga perlu khawatir masalah sapi, soalnya sapi disini udah jinak dan terlatih. Kalau mau ikutan, silahkan tunggu bulan Agustus depan, serta jangan lupa ajak temen kamu untuk rame-rame datang ke Buleleng.