MERDEKA ATAU MATI
Pilihan yang sebenernya gampang buat dipilih, cuma susah dijalanin. Begitulah kirakira kegalauan terbesar sebelum Indonesia merdeka. Kalo diliat dari pilihannya, tentu saja bakalan milih ‘merdeka’. Segampang itukah? Ngga. Karena buat ngedapetin pilihan ‘merdeka’ itu banyak hal besar yang harus dikorbanin, bahkan sampai kematian itu sendiri. Dan kalo pilih ‘mati’, sama aja. Hidup tanpa kemerdekaan itu jauh lebih tersiksa daripada mati. Dari sebait kisah di atas, kira-kira ngerti kan kenapa kemerdekaan Indonesia ini haru dijaga?
SATU ATAU DUA
Mumpung masih gress nih, bulan Juli kemaren kita sibuk akan dua pilihan itu. Yak, capres nomer 1 dan capres nomer 2! Ngga sedikit di
sosmed yang ngebahas keunggulan jagoan masing-masing, bahkan saling ngotot-ngototan belain Sang Capres pilihan. Kok sampe kaya gitu? Itulah demokrasi, Brooo! “Satu suaramu akan menentukan nasib Indonesia 5 tahun ke depan”.Ini ngga lebay, karena emang begitulah realitanya. Ya, pilihan kecil yang menghasilkan sebuah keputusan besar.
HARTA ATAU NYAWA
“Atau!”, jawab seorang siswa SMA yang Masbrooo tanya perihal harta atau nyawa. Memilih jalan tengah, karena 2 hal itu sangat penting baginya. Bener, Masbrooo juga bakal jawab gitu kalo ditanya oleh siswa SMA tersebut. Tapi kalo misal ada rampok nanya pertanyaan yang sama sambil nodong pistol di leher, apakah kamu bakal pede jawab “atau”? (Jikping) Saran Masbrooo, jawablah harta. Setidaknya harta ilang, bisa dicari lagi. Kalo nyawa, cuma sekali. Kecuali kamu ngerasa dirimu adalah seekor kucing. Nyawa ilang 1, masih sisa 8.
AKU ATAU DIA
Dateng ke sebuah tempat nongkrong mahal ternama, tiba-tiba melihat seorang wanita setengah berlari menghampiri seorang pria, yang katanya pacarnya, sedang berpelukan dengan wanita yang dianggap pacarnya juga. Wanita itu lalu bertanya kepada Sang Pria, “Pilih aku atau dia?” Sang Pria pun terbata-bata, dan sebelum sempat menjawab, tiba-tiba cairan bernama lemon squash membasahi mukanya. Pilihan ini biasanya kerap melanda orang yang hobi berpacar dua. Bahkan beresiko kehilangan keduanya. Solusinya? Cobalah untuk setia.
AKU, DIA ATAU ORANG TUA
Lebih ribet dari sekedar ’Aku atau Dia’. Kini pilhannya tiga! Contoh kasusnya kaya gini. Kamu punya pacar, tapi LDR. Dia di Jakarta. Di Bali punya gebetan, maksudnya biar ada yang merhatiin juga. Cuma lama-lama malah jadi cinta. Sedangkan di lain pihak, ortu udah jodohin kamu dengan anak raja Malaysia. Nah, gimana tuh? Kamu bingung? Sama, Masbrooo juga.
A, B, C, D, ATAU SEMUA BENAR
Kegalauan yang terjadi hampir di setiap ujian. Ya! Inilah dia pilihan ganda. Peserta ujian diberi soal, terus terdapat berbagai pilihan yang mirip-mirip jawabannya. Belum lagi di beberapa soal, pilihan terakhirnya adalah ‘Semua Benar’. Klop deh!
Kalo pilihan ganda, jawabannya tergantung isi otak kamu, Brooo! Kalo mentok, kerjain soal yang lain. Kalo soal yang lain udah beres, dan tinggal soal yang ini aja belum kejawab? Berharaplah Sang Pengawas masuk ke kelas sambil menginfokan bahwa soal ini ‘bonus’, ngga ada jawabannya.
