Setiap umat beragama tentunya punya ciri khasnya masing-masing, termasuk pakaian yang digunakan. Umat Hindu sendiri punya ciri khasnya nih, Mz jelasin dah ya tentang pakaian adat Bali nya.
Pakaian di Bagian Tubuh Atas
Ngeh ‘kan kalau cowok-cowok di Bali suka pakek sesuatu di kepalanya. Udeng ini terbuat dari kain yang dijarit dan ada kayak simpulnya gitu di tengahnya. Semua cowok wajib pakek! Anak-anak juga bakal dipakein cuman ya ngikutin ukuran dan lingkar kepalanya. Kalau yang dipakek udeng berwarna berarti acara yang diikuti adalah acara non formal. Kayak kegiatan sehari-hari gitu, sedangkan yang polos berwarna putih (udeng jejateran) digunakan saat mengikuti upacara keagamaan. Untuk pemimpin juga ada udeng khasnya sendiri yang disebut udeng dara kepak dan udeng beblatukan biasanya digunakan oleh pemangku yang simpulnya menghadap ke belakang dan bawah. Disimbolnya “ngiket manah”, ikatan yang ada di tengah udeng ini bermakna pemusatan pikirian. Terus ‘kan ujungnya menghadap ke atas tuh, maksudnya agar pikiran senantiasa lurus ke atas (Hyang Widhi). Untuk lekukan di kanannya kenapa lebih tinggi? Ini dimaksudkan agar dapat melalukan hal-hal baik (dharma) lebih banyak daripada yang adharma.
Setelah udeng, kita turun ke baju yang digunakan. Kalau sembahyang, baju yang digunakan sang pria adalah kemeja putih atau baju safari. Warna putih ini melambangkan kesucian dan kebersihan.
Sedangkan perempuan pakai kebaya, kalau bisa berlengan panjang pas ke pura. Terus rambutnya dipusung; pusung gonjer untuk perempuan yang belum menikah, pusung tagel untuk yang sudah menikah serta pusung kepupu untuk seorang widow. Tapi biar lebih simple, ikat rambut saja sudah cukup. Yang penting rambutnya nggak diurai.
Pakaian di Bagian Tubuh Bawah
Kain yang dibawah bagian bawah ada kamen dan saput. Kalau cewek pakeknya kamen saja, sedangkan cowok harus lengkap dengan saputnya. Saput itu kain bagian terluar yang punya corak khas Bali. Biasanya modelnya kotak-kotak juga. Kain corak ini digunakan saat mau sembahyang ke pura maupun pernikahan adat Bali. Jarak kamen sama telapak kaki itu sejengkal ya, jangan lebih atau kurang biar sesuai dengan konsep Tapak Dara.
Terakhir ada sabuk prada yang digunakan di pinggang. Cewek kalau sudah pakai ini, beuuh makin anggun dan cantik deh dilihatnya. Sabuk ini dipasang kalau sudah pakai kamen, fungsinya biar kamennya nggak melorot saja sih. Biar stay di tempatnya gitu. Kalau dilihat secara fisolofinya ya, sabuk prada ini kayak gambaran untuk melindungi tubuh sang wanita yang makek. Khususnya bagian rahim yang merupakan hadiah terindah dari Tuhan, cuman yang jadi catatan adalah harus bisa mengendalikan diri dan mencegah perbuatan yang nggak baik. Eh tapi sabuk ini nggak harus dipakai ke semua acara, ke pura cukup dengan selendang saja. Makna selendang pun juga sama: pengikatan diri alias mengendalikan diri dari perilaku yang kurang baik. Terus jadi pembatas antara bagian tubuh atas dan bawah juga.
Selain pakaian adat, ada juga nih yang namanya payas alias tingkatan atribut yang digunakan saat mengikuti sebuah acara. Biar makin gagah buat sang pria dan anggun buat sang wanita. Mz juga sudah pernah bahas mengenai payas sesuai acara yang diikuti, kalian kepoin disini ya > Digunakan Lucinta Luna Saat Maternity Shoot, Ini Lho Jenis dan Tingkatan Pakaian Adat Bali
Leave a Reply