Selamat pagi, sudah sarapan? Gimansky kalau kita nyabu aja? Eits! Tenang, nyabu yang dimaksud adalah nyarapan bubur (melakukan hal berupa sarapan makanan berupa bubur — RED). Masbrooo akan mengajak teman-teman untuk mengunjungi kawasan titik nol Denpasar yang sentimental, tepatnya di Jalan Dr. Wahidin. Di sana ada sebuah bangunan kecil identik dengan gaya pecinan: Bubur Ayam Kartini yang merupakan anak cabang Bubur Ayam Kartini yang di Jalan Kartini (Kartiniception).
Yang ditawarkan dari tempat ini? Kesederhanaan. Hanya semangkok bubur ayam khas oriental yang bisa ditambah telur mentah, segelas teh yang hangat atau dingin, dan beberapa jajanan basah yang tersedia di etalase. Satu porsi dihargai (kurang lebih — Masbrooo lupa loh -_-) Rp13.000. Oh ya, kalau mau mampir silakan, buka dari jam 7 pagi (sepertinya — maklum Masbrooo makhluk noktural ( .__.)/||Deadline||) sampai jam 11 aja, karena diatas jam 11 bubur sudah habis.
Satu lagi ciri khas yang Masbrooo sukai dari tempat ini, nada sang ibu pemilik yang mengucapkan terima kasih dengan nada yang lugu dan jujur. Selamat mencoba! 🙂