Bertepatan dengan Ngembak Geni, Warga Desa di Jimbaran Ini Lakukan Tradisi Siat Yeh

siat yeh

Udah ngembak geni aja nih, gimana Nyepi-nya semeton? Moga aman-aman aja ya kemarin, berpahala baik buat kita semua gitu. Ngomong-ngomong Ngembak Geni, ada nih tradisi Siat Yeh yang terus dilakukan sama Warga Jimbaran. Ada yang tau nggak nih tradisinya? Yaudah, langsung aja kita bahas yak.

Siat Yeh
Apapun yang rame-rame emang seru banget sih |Source: https://balitribune.co.id/

Apa Itu Tradisi Siat Yeh?

Tradisi Siat Yeh ini udah ada dari puluhan tahun lalu, dan emang cuman dilakuin sama warga Jimbaran. Lebih tepatnya, oleh warga Banjar Teba. Sebelumnya udah pernah vakum nih dari tahun 1983, tapi untungnya di tahun 2018 mulai dilaksanakan kembali dan terus diadakan setiap tahunnya.

siat yeh
Yang paling depan semangat kali dah |Source: https://www.balipuspanews.com/

Siat Yeh kan artinya perang air, jadi airnya ini berasal dari dua sumber mata air yang ada di Jimbaran. Kedua sumber mata air ini diambil dari air pantai alias segara dan air suwung (rawa) yang ada di Jimbaran. Yeh segara tadi itu kan ada di sebelah barat, sedangkan air suwung tadi di sebelah timur. Jadi, di tradisi Siat Yeh ini dipertemukanlah dua air mata tadi (kekuatan dari Barat dan Timur) dan tentunya ini punya makna spiritualnya tersendiri.

Dilakukan Sehari Setelah Nyepi

Pelaksanaannya memang sehari setelah Hari Raya Nyepi alias Ngembak Geni. Yang menggelar tradisinya ini adalah Sekaa Teruna Teruni Bhakti Asih (yang tentunya warga Teba Jimbaran). Harapannya dengan ngelakuin tradisi ini bakal dapet kemakmuran. Bener-bener berdampak positif bagi kita semua.

Baca juga:  Pemandangan Biru Laut Ala Bukit Asah

Sebelumnya kedua mata air tadi sering ketemu gitu lho guys, cuman gara-gara banyaknya pembangunan untuk kepentingan pariwisata dan lainnya, nggak ketemulah mereka berdua. Dulu nih katanya pas mereka bertemu, orang-orang di Jimbaran melukatnya disana. Karena udah nggak bisa ketemu lagi, dilaksanainlah tradisi ini biar bisa ketemu lagi gitu lho.

Bagi warga Jimbaran, kedua air mata ini jadi sumber kehidupan mereka. Air segara tadi kan bisa buat nyari ikan, bisa dijual atau dikonsumsi bersama keluarga sedangkan air suwung dijadiin pembuatan garam. Kalau udah jadi garamnya nih, bisa ditukar sama beras. Jadinya, bisa dibilang kedua air mata ini memberikan peluang untuk manusia biar bisa bertahan hidup sampek akhirnya dilanjutkan dari generasi ke generasi.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by INFOBALI (@punapibali)

Karena biasanya dijadiin tempat melukat tapi sekarang nggak bisa, tradisi Siat Yeh ini semacam simboliknya gitu lho untuk mempertemukan dua air mata tadi, makanya tradisi ini juga dibilang penglukatan Agung. Sebelum tradisi Siat Yeh dilaksanain, akan ada tarian Rejang Sari yang dilakuin sama Sekaa Teruna Teruni tadi. Terus, bakal ada aba-aba dimulainya dengan dilemparnya kedua air mata tadi dengan batok kelapa kecil. Saking serunya ya guys, ada yang nyanyi, teriak-teriak kegirangan, pokoknya bener-bener ceria parah gitu. Oh ya, btw tradisi ini dilakukan di Catus Pata (perempatan) yang ada di Banjar Teba, Jimbaran.

Baca juga:  Pemerintah Segera Berlakukan PSBB Jawa-Bali, Alasannya Apaan ya?

Harusnya kalian udah paham yak sampek sini. Menurut Mz, memang seharusnya dilestarikan dan terus dilakukan setiap tahun tanpa absen. Makanya, walaupun di tahun ini nggak boleh dihadiri banyak orang, tradisi Siat Yeh masih dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Semoga berkah buat kita semua ya, stay safe!

Comments

comments

Hinda Nova
Thanks for being here. Keep doing awesome and see you again!