Saat berkunjung ke tempat suci agama Hindu, seperti Pura, pastinya kamu akan melihat kebanyakan para wanita Bali yang cantik dan manis lengkap dengan busana adat Balinya. Namun uniknya mereka semua selalu mengikat rambutnya ketika saat berada di Pura. Ternyata ini ada maksudnya lho, di mana menurut kepercayaan orang Hindu wanita yang membiarakan rambutnya terurai melambangkan seorang wanita yang penuh dengan amarah.
Kok bisa ya beranggapan seperti itu?
Jadi ada 2 kisah legenda dalam ajaran agama Hindu yang menggambarkan seorang wanita yang penuh amarah dengan rambu terurai. Kamu pernah kan menonton cerita Mahabarata, saat momen Drupadi, istri Panca Pandawa yang dipermalukan oleh Korawa dengan cara ditelanjangi.

Akibat kasus tersebut Drupadi menjadi marah dan bersumpah tidak akan memotong dan mengikat rambutnya sebelum rambutnya dibasahi oleh darah Dursasana. Maklumlah, si Dursasana ini yang sebelumnya ingin menelanjangi si Drupadi. Untungnya saat insiden itu Krisna yang membantu dengan sihirnya agar Drupadi nggak dipermalukan.
Satu lagi nih mengapa wanita dengan rambut terurai dianggap sebagai simbol dari amarah, bisa kamu lihat pada sosok Dewi Kali yang membuat dunia kocar-kacir. Dewi Kali ini adalah wujud amarah dari Dewi Parwati, istri Dewa Siwa yang murka berwujud Durga yang sangat menyeramkan.
Dewa Siwa pun tidak bisa menghentikan amarah Dewi Parwati, sampai Beliau memutuskan untuk membiarkan Dewi Parwati menginjak dada Beliau. Setelah itu barulah Dewi Parwati menjadi tenang dan sadarkan diri kembali. Kekuatan Siwa pun tidak bisa menandingi seorang Durga yang sedang murka.
Rambut Harus Diikat agar Tidak Jadi Dewi Kali
Kedua cerita tersebut yang menggambarkan bagaimana wanita dengan rambut terurai dilambangkan sebagai sosok yang penuh dengan amarah. Makanya saat ke Pura diwajibkan bagi wanita Bali untuk mengikat rambutnya.
Ini juga jebenarnya sebagai salah satu cara untuk manjaga penampilan seorang wanita, supaya tetap sopan dan nggak mengundang permasalahan. Sampai sekarang sih belum ada aturan yang jelas mengenai aturan untuk mengikat rambut saat berada di Pura.

Memangnya mau disamain dengan Dewi Kali yang begitu seram dengan rambut terurai? Atau mau dianggap sebagai Bhuta Kala atau Memedi? Mending ikat aja rambut kamu biar cihuy, jugaan kamu tetap terlihat cantik di mata doi yang selalu sayang sama kamu, serta menerima kamu apa adanya.