Jadi, pada hari itu Masbrooo datang ke sebuah pestanya anak muda kreatif. Namanya Bali Emerging Writers Festival. Acara ini sudah menginjak tahun ke-empat dan sudah sangat berkembang. Artian writers-pun sudah makin meluas. Penulis, sastrawan, desainer grafis, fotografer, filmakers, semua sangat disambut hangat di event ini, termasuk Masbrooo yang dinanti-nanti di acara ini. Berikut reportase Masbrooo dari TKP.
Setelah olahraga lucu (baca naik tangga) akhirnya Masbrooo tiba di auditorium STIKOM Bali. Buat apa?? Yak benar sekali! Untuk menghadiri pertemuan orang-orang keren di Bali Emerging Festival. Di hari pertama Masbrooo disambut line-up yang asik. Di sesi Ini Gue Banget Loh yang dipandu host kita Kadek Doi (gemas Masbrooo edisi lalu) menampilkan pemuda-pemudi emerging harapan bangsa. Mereka adalah Adit (Penulis, Masbrooo #5), Oka Sudarsana (Filmaker), dan Gallang (Penulis) yang berbagi proses kreatif dalam berkarya.
Setelah sesi berakhir. Kini dilanjutkan ke sesi Menulis Untuk Mendunia yang menghadirkan masbrooo Ahmad Fuadi yang mendunia berkat karyanya Negeri 5 Menara. Di sini masbrooo Fuadi memberikan tips untuk mendunia lewat berkarya: berikan yang terbaik dari kita. Di tengah sesi ini Masbrooo juga kebagian sesi (((todongan))) dari moderator kita yang luar biasa: Ketut Sudiani. Dan pada malam itu… malam yang welcome banget untuk para jomblo, BEWF mengadakan Celebration Night. Dan pada malam itu Masbrooo seketika lupa kalo jomblo. :’)
Setelah party hard semalem di Celebration Night BEWF, kinii pesta pemuda kreatif memasuki hari ke-2 (sekaligus puncak dari BEWF IV).
Minggu yang ceria ini dibuka dengan workshop Berhenti Lebay, Bikin Hidupmu Berarti oleh Debra Yatim yang di mana para peser ta diajak untuk menyebutkan idola masing-masing peser ta yang memberi perubahan pada mereka dalam bentuk workshop.
Lanjut sesi selanjutnya, ada sesi Gokil Abis bareng Indra Parusha, dan Luke Ryan. Di sini Indra menceritakan sejarah Tekiber (ternyata beda sama yang di por tas edisi lalu. Indra jahat!) hingga tekiber bisa sampai sekarang. Lanjut ada Luke Ryan, seorang survivor kanker yang melihat perjuangannya dalam perspektif yang lucu: dijadiin komik (Luke juga stand-up komedian loh).
Dan lanjut pada sesi terakhir : Revolusi Seni. Ada Lukman S Bintoro (fotografer), Monez (ilustrasi), dan ada gemas kita edisi ini: Rara Sekar Larasati (aktivis/penyanyi). Di sesi ini kita diajak melakukan pemberontakan lewat seni. Berontak nggak harus pake kekerasan. Berontak bisa pake art, not war. Gitu kira-kira yang disampaikan di sesi ini.
Dan akhirnya BEWF ditutup dengan ceria oleh stand-up komedi yang dipandu Kuncir yang gemesin. Dan jangan lupa musik ala The Kantin yang selalu menghibur! Terima kasih BEWF! Sampai jumpa di tahun berikutnya. Masbrooo padamu!