Tak hanya ragam budaya dan wisatanya, di Bali sendiri juga ragam akan hal yang tabu yang diyakini. Warga Bali percaya jika melakukan hal-hal ini akan diikuti hal-hal buruk. Kalian pernah ngelakuin hal-hal tabu seperti di bawah ini nggak?
Tak Boleh Tidur dengan Selimut Menutupi Seluruh Tubuh
Pasti kalian pernah ngelakuin ini ‘kan? Antara kedinginan, lagi ingat-ingat hal memalukan atau lagi sembunyi pasti selimut jadi benda pertama yang digunakan. Tapi, asal kalian tahu saja selimutan sampai seluruh badan itu nggak boleh dilakukan. Warga Bali percaya jika kamu melakukan hal itu, sama saja ngelakuin ke orang yang sudah tiada. Jadi, nggak ada bedanya nyelimutin yang masih ada dan sudah tidak ada.
Berkaca Sambil Rebahan
Ini juga nggak boleh dilakukan. Sebaiknya kamu kalau ngaca ketika berdiri atau duduk, jangan ketika rebahan. Kalau kamu ngaca sambil rebahan, itu sama artinya ngacain orang yang sudah meninggal. Biasanya ‘kan jenazah itu didandani dan diberikan pakaian terbaiknya untuk terakhir kali. Nah, nanti ada orang yang akan menyodorkan kaca seolah-olah jenazah sedang berkaca. Makanya biar nggak kayak gitu, kita nggak dibolehkan berkaca sambil rebahan.
Keluar Rumah Saat Jegjeg Ai dan Tidur Saat Sandikala
Bentar, boleh kok keluar rumah ketika siang dan malam hari. Hanya saja nggak boleh ketika jam 12 siang (jegjeg ai) dan 6 sampai 7 malam (sandikala). Dipercaya pada jam-jam segitu, para bhuta kala sedang berkeliaran jadi kalau kita keluar rumah akan menimbulkan hal-hal buruk. Nggak boleh juga tidur ketika sandikala karena dipercaya dapat diganggu bahkan dimakan bhuta kala makanya ketika bangun saat jam 7 malam kepala akan terasa sakit.
Di Bali sendiri masih kental akan kepercayaan-kepercayaan seperti yang ada di atas. Walaupun kadang nggak masuk diakal, masih banyak warga Bali yang percaya dengan hal-hal tabu di atas. Kalau menurut kalian gimana?