Sunset051508Donald (1)

Sore Hari Jadi Hal Yang Paling Spesial. Kenapa?

Guys, kalian semua pasti suka dengan pantai dong? Apa lagi dengan suasana senja alias matahari terbenam a.k.a sunset. Suasana senja di pantai memang terasa menyenangkan dan juga menenangkan pikiran, terlebih lagi jika menikmatinya bersama pasangan, pastinya akan lebih romantis. Dan bagi kalian yang menginginkan suasana sunset yang beda dari biasanya, kalian bisa cobain untuk datang ke lokasi pantai tersebut, saya akan memberikan imformasi lokasi tersebut yaitu pantai Cemangi di desa Mengwi, Tabanan, sebagai gambaran setelah Canggu dan sebelum Tanah Lot dan pantai Kuta.

Kita cukup beruntung sih tinggal di Bali

Bali yang memiliki wilayah perairan yang luas menjanjikan banyaknya pantai-pantai yang siap melahirkan pemandangan sunset-sunset yang indah.

Tidak semua pantai bisa memberikan pemandangan sunset yang spektakuler lho. Yah seperti halnya tidak semua mantan bisa memberikan kenangan yang bikin susah move on. Keindahan sunset di pantai ini biasanya dipengaruhi oleh posisi dari pantai ini. Apakah sisinya tertutup tebing dan masih banyak hal yang lainnya.

Anda tentu bisa melihat bahwa warna matahari saat terbit dan tenggelam adalah sama, yaitu berwarna kemerahan, dan bentuk matahari menjadi lebih besar dari biasanya. Mengapa kok bisa begitu? Berikut ini mungkin Masbrooo biasa analisa yang menjelaskan itu semua.

Saat matahari terbit dan terbenam maka langit sebagian akan berwarna merah, langit berwarna biru, dan cahaya langit terpolarisasi paling tidak sebagian. Fenomena ini dapat dijelaskan atas dasar penghamburan cahaya oleh molekul atmosfer. Penghamburan cahaya oleh atmosfer bumi bergantung kepada panjang gelombang. Untuk partikel-partikel yang jauh lebih kecil dari panjang gelombang cahaya seperti molekul udara. Partikel-partikel tersebut tidak merupakan rintangan yang besar bagi panjang gelombang yang panjang dibandingkan yang pendek. Penghamburan berkurang, cahaya merah dan jingga dihamburkan lebih sedikit dari biru dan ungu, yang merupakan penyebab langit berwarna biru. Pada saat matahari terbenam, dipihak lain, berkas cahaya matahari melewati panjang atmosfer maksimum. Banyak dari warna biru yang telah dikeluarkan dengan penghamburan. Cahaya yang mencapai permukaan bumi berarti kekurangan biru, yang merupakan alasan matahari terbenam berwarna kemerahan

Ketika matahari hampir terbenam, hamburan cahaya yang frekuensinya yang rendahlah yang lebih banyak sampai ke kita, sehingga kita menyaksikan langit berwarna jingga atau merah. Kita ingat untaian cahaya tampak dalam spektrum cahaya, merah-jingga-kuning-hijau-biru-ungu. Dari urutan merah sampai ungu, frekuensinya semakin tinggi. Jadi warna-warna yang mendekati merah memiliki frekuensi cahaya tinggi, dan warna-warna yang mendekati ungu memiliki frekuensi cahaya rendah..

Duh, agak ruet sih ini. Ya cukup tau aja. Selamat nyore!

Putri Cahaya

PUTRI CAHAYA: TAU KAPASITAS DIRI SENDIRI

Gara-gara nonton Net TV di pagi hari, melihat seorang presenter yang menarik hati, ngepoin ke sana sini nyari info tentang doi. Dan apa hasilnya? Namanya Putri Cahaya, IG-nya putricahayaaa. Cuma itu aja? Belum, itu baru awalnya. Dari IG ini akhirnya Masbrooo nemu kontak lainnya, lalu berjanjilah kita untuk kopi darat di salah satu tempat ngopi dengan konsep unik, di bilangan Jalan Merdeka. Lalu mengobrol-lah kita. Apakah yang dibicarakannya?

MASBROOO: Halo, Putri… Udah lama nunggu?

Waktu itu Masbrooo datengnya agak lama. Biasa, kendaraan pribadi yang terlalu banyak di ibukota menjadi kendalanya.

Putri: Ngga lama kok! Macet ya di jalan?
Masbrooo: Ya, gitu deh! Musim liburan di Bali. Putri, kamu sibuk ngapain aja sih? Kemaren agak susah ketemu, sekarang tiba-tiba free seminggu?
Putri: Hahahaha, ya maklum lagi masa-masa KRS-an. Waktu itu gaulnya di kampus aja.
Masbrooo: Kuliah dimana sih kamu?
Putri: Di Unud, Masbrooo! Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, ngambil prodi Ilmu Komunikasi, angkatan 2014. Lengkap kan?
Masbrooo: Singkat, padat, akurat. Kesibukan di luar kampus?
Putri: Lagi seneng berorganisasi, di kampus semua sih. Aku ikut Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi. Dan, kebetulan tahun ini dipercaya jadi wakil ketua (Wow, keren!) sama sekarang sibuk siaran program TV itu.
Masbrooo: Emang pas sama kerjaan. Ini baru bener-bener informatif!
Putri: Hahahaha.. Udah kebawa dari dulu, Masbrooo!
Masbrooo: Dari dulu?
Putri: Iya, aku sebenernya dari kecil udah suka dunia broadcasting gini. Dulu waktu SD pernah ng-MC. Sampe akhirnya bener-bener tertarik itu pas SMA, sampe ikut pelatihan public speaking. Dan sama pelatih aku waktu itu, nyuruh aku presenting di radio streaming kepunyaan tempat pelatihan itu. Itu dari kelas 2 sampe kelas 3 SMA. Berhentinya karena pas lulus kelas 3 SMA, mau-mau kuliah gitu, kan sibuk prepare ospek.
Masbrooo: Dan akhirnya bisa jadi presenter di Net?
Putri: Hahahaha, itu awalnya ngga kebayang ke sana. Pengen presenting lagi, cuma pengennya balik lagi ke radio. Sayangnya, lowongan yang ngga ada. Sampe akhirnya dosenku ngasi info kalo Net butuh presenter. Iseng ngirim CV, terus ditelpon, di-interview, dan di-casting. Lalu udah, akhirnya jadi kaya sekarang.
Masbrooo: Sempet turun ke lapangan juga ngga?
Putri: Nah, jadi gini, Masbrooo. Di Net kan biasanya nyari presenter yang sekalian jadi reporter. Makanya dulu sempet pas di-interview mereka bilang, “Yah, sayang banget kamu masih kuliah”. Sempet pesimis juga ngga bakalan dapet…
Masbrooo: Emang kenapa kalo masih kuliah?
Putri: Ya, masalah waktu. Jadi kan untuk reporting itu bakalan suka kebentur kuliah. Masalah bangun pagi juga, taulah mahasiswa itu bangun pagi kaya gimana. Untungnya aku bisa ngeyakinin mereka kalo aku sanggup buat bangun jam 4 setiap hari, hahahaha!
Masbrooo: Ada pengalaman berkesan ngga selama kerja di sana?
Putri: Ada! Hahahaha.. Jadi kalo di Net itu kan sejak pertama kerja di sana juga langsung live kan, jadi kesalahan sedikit aja bakalan keliatan. Belum lagi faktor tegangnya. Nah dulu sempet tuh, kalo presenter itu kan ada make earphone buat nyambung sama di belakang layar. Nah, waktu itu sempet aku lepas pas iklan, karena suaranya berisik. Sampe akhirnya ternyata acara udah mau lanjut lagi, aku ngga ngeh karena ngga denger hitung mundur. Dan aku waktu itu main HP donk. Padahal waktu itu kita udah on air. Hahahaha! Dan itu bener-bener aku jadiin pelajaran banget, next-nya selalu aware sama masalah itu.
Masbrooo: Kira-kira ke depannya kamu bakal terus fokus sama kerjaan ini?
Putri: Sebenernya aku pengeeen banget jadi reporter nanti. Apalagi reporter di Bali. Kalo liputan itu sambil jalan-jalan. Pergi ke tempat wisata, nyobain spa baru, hahahaha.. Jadi sambil main sambil kerja juga.
Masbrooo: Menurut kamu, kenapa kamu bisa yakin sama kerjaanmu yang ini?
Putri: Sebenernya sih, karena aku tau kapasitas diri sendiri aja. Apalagi aku udah dari dulu udah biasa sama hal ini. Cuma dulu waktu SMA aku sempet pengen jadi dokter. Ya, biasalah, nasehat dari orang tua dan lingkungan di sekolah juga. Sampe akhirnya di satu titik, aku mikir, aku ngga bisa maksain itu karena sebenernya aku sendiri ngga interest. Lalu diputuskanlah untuk kuliah di Ilmu Komunikasi, kayanya kemampuanku di hal broadcasting-jurnalistik, dan endingnya? Ya kaya sekarang ini, bener-bener enjoy sama kerjaanku, dan ini benar-benar menjanjikan.
Masbrooo: Well, pada akhirnya “do what you love, love what you do” selalu jadi yang terbaik. Oke deh kalo gitu Putri. Semoga sakseis segala-galanya.
Putri: Makasiii, Masbrooo! Semoga bisa bertemu lagi di lain waktu.

Gimana? Masih ngerasa kurang? Makanya follow aja sosmednya di Instagram, atau Facebook, biar tau gossip-gossip seputaran Putri. Gossip-gossip semacem “Putri pacarnya siapa?”, “Putri ulang tahun kapan?”, “Putri valentine mau dikasi apa?”. Ciao!

East-Timor-0126

Kaya Gimana Sih Rumah Adat Timor Leste?

Indonesia punya ragam budaya berkat ragamnya suku yang tersebar di seluruh daerah-daerahnya. Dengan ragamnya budaya, tidak apa-apa sesekali cari tahu mengenai budaya lain. Budaya luar Bali yang akan dibahas kali ini tentang rumah adat yang berasal dari Timor Leste.

Rumah adat ini adalah salah satu tanda seseorang atau penduduk suku. Rumah adat ini terkenal di Timor Leste dengan nama Uma Lulik atau rumah tradisional. Rumah ini sudah ada sejak zaman nenek moyang. Dulunya rumah adat ini digunakan sebagai tempat upacara adat seperti orang mati atau upacara pernikahan. Rumah adat ini sekarang dilestarikan sebagai tempat kunjugan oleh wisatawan.

Beratap Ijuk dan Jadi Tempat Hunian Suatu Suku Bangsa

Seperti ini Uma Lulik |Source: Isabel Nolasco/wikipedia commons

Rumah adat ini memilik ciri khas bangunan yakni atapnya yang terbuat dari ijuk. Rumah adat ini khusus digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat merupakan salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku atau masyarakat. Keberadaan rumah adat di Timor Leste sangat beragam dan mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah warisan dan kemajuan dalam sebuah peradaban, karena eksistensi rumah adat bukan hanya untuk sekedar tempat bernaung, tetapi rumah adat mempunyai identitas dari bentuk dan makna sesuai dengan kepercayaan.

Rumah adat Tradisional Timor leste yang letak di Distrik Lospalos berbentuk kotak dan memilik sebuah ruang di dalamnya yang biasanya menjadi tempat sakral atau suci bagi kehidupan masyarakat Timor Leste. Rumah adat digunakan juga sebagai tempat untuk berdialog atau diskusi bagi masyarakat Timor Leste, ruangan ini biasaya disebut Lobor Dato. Lobor Dato dianggap penting sebagai tempat terbaik untuk memecahkan persoalan bersama menyangkut kelangsungan hidup suku. Tetapi, tidak semua hal dibicarakan di Lobor Dato ini adalah hal-hal yang diangkap hanya menyangkut kepentingan dan tanggung jawap anggota suku saja. Diskusi yang berlangsung itu dipimpin oleh anggota suku dan para tua adat yang memimpin jalannya musyawarah, mereka mempunyai pemahaman yang luas tentang tradisi dan budaya Timor Leste.

Rumah Adat Timor Leste
Uma Lulik yang berbentuk kotak |Source: https://suetravels.com/

Argumentasi yang sehat dan berkualitas, dengan berbagai masukan dan pendapat dari para anggota dan tetua adat akhirnya dicapailah kata sepakat dalam musyawarah adat.

Babi Guling

Babi Guling Men Agus yang Memuaskan

Libur di Hari Rabu itu emang menyenangkan. Waktu Senin bekerja, berasa weekend, karena lusa bakalan libur lagi. Kamis kerja lagi, lusanya libur lagi. Dan ngga pengen buang-buang liburan, diputuskan aja buat melali ke Jatiluwih sama temen-temen. Jam 12 berangkat dari Denpasar berempat. Ke Jatiluwih lewat Canggu ke arah Tanah Lot. Dan di Canggu, perut pun bunyi, menandakan waktunya makan siang. Mumpung di Canggu, diusulkanlah Babi Guling Men Agus buat ganjelan perut di siang ini.

Makan begul (be guling) a.k.a Babi Guling di sini emang asik

Babi Guling

 

. Pertama, karena babi gulingnya emang lezat. Satenya pake bumbu kacang. Terus kulitnya kering, tapi empuk. Lapisan daging di kulitnya masih tebel. Dan makin bikin oke adalah view sawahnya. Ya, makan di Men Agus, selain memanjakan perut, memanjakan mata juga. Ohya, memanjakan dompet juga. Masa sih? Iya, makan 4 porsi + 2 air mineral + 2 es jeruk + 1 softdrink + kulit dan gorengan, cuma 125k! Oke, lanjutkan perjalanan ke halaman sebelah!

PENGEN LIBURAN KE LUAR BALI. KEMANA?

PENGEN LIBURAN KE LUAR BALI. KEMANA?

PENGEN LIBURAN KE LUAR BALI. KEMANA? Itu mungkin terkadang muncul di pikiran kamu. Ini ada sedikit saran liburan ke luar Bali sesuai dengan zodiak kamu! Dicocokeun yah!

Capricorn (22 Desember – 19 Januari)
Kaya lambang zodiakmu, kambing gunung, kamu cocoknya maen ke habitatmu. Tuh, banyak ada gunung oke di luar Bali. Biar kaya di film “5cm”, kunjungi aja Gunung Semeru! Lokasinya juga ngga jauh banget. Kalo ngga ke sana, masih banyak gunung di langit, asal jangan gunung pacarmu. Nenek bilang itu berbahaya.

Aquarius (20 Januari – 18 Februari)
Ya, Aquarius sih ngga jauh-jauh dari namanya air. Suasana pantai sangat cucok buat yey. Rekomen sih Pulau Komodo. Selain kamu ketemu view air yang so beautiful, sekalian ketemu sama sodara-sodaramu. Jangan lupa bawa oleh-oleh! Tapi inget jangan sampai berciuman mulut, apalagi sampe main lidah. Walopun sodara, itu komodo, Bung!

Pisces (19 Februari – 20 Maret)
Kesukaan Pisces adalah sesuatu yang menjadi ciri khas suatu daerah. Misalkan maen ke Madura buat nonton Karapan Sapi. Atau mungkin juga pergi ke Jakarta buat ngerasain macet? Atau yang deket, ke Sidoarjo buat liat Lumpur Lapindo?

Aries (21 Maret – 19 April)
Seorang Aries emang suka ngga tanggung-tanggung kalo melakukan sesuatu, sampe travelling juga begitu. Ya udah, mungkin cocoknya travelling ke bulan aja kali yak?

Taurus (20 April – 20 Mei)
Kalo Taurus ini jiwanya ke-diva-diva-an. Bukan, bukan berarti tujuan Taurus adalah ke Timor Leste buat ketemu Krisdayanti! Maksudnya kaya pergi ke Jakarta buat ngerasain kota bermandikan cahaya, atau nginep di hotel bintang lima langganan artis papan atas. Kabar buruk buat Taurus dengan keuangan pas-pasan.

Gemini (21 Mei – 20 Juni)
Gemini mah orangnya moddy-an! Gemini mah gitu! Tapi karena moody itu yang bikin Gemini jadi fleksibel dalam bepergian. Sekarang di Maluku, besok di Tarakan. Sekarang bilang rindu, besok udah bubaran. Cihirr!

Cancer (21 Juni – 22 Juli)
Cancerian adalah orang yang romantis. Liburan pun mereka sebisa mungkin selalu berbau romansa. LIburan yang cocok adalah candle light dinner di Lawang Sewu sambil membawa dupa, dan bilang “I love you” 3 kali. Kalo tidak kuat, lambaikan tangan ke kamera.

Leo (23 Juli – 22 Agustus)
Namanya juga raja hutan, Si Leo sangat menyukai hal yang berbau adventure. Balap lari galah sama badak bercula satu merupakan salah satu hal yang diinginkannya. Kalo ngga, naik rakit ke Jayapura dari Tanjung Benoa bisa jadi pilihan kedua.

Virgo (23 Agustus – 22 September)
Virgo emang zodiak yang lonely. Asal jauh dari kota, pasti demen (suka). Maka dicarilah salah satu pulau tanpa penghuni di kawasan Nusa Tenggara. “Sekarang hanya ada aku, tanpa dia”.
Jauhi hiruk pikuk kota besar, karena Virgo hanya mendambakan ketenangan dan kedamaian pikiran. Kunjungan ke museum di kota Anda bisa jadi getaway yang mudah dan menyenangkan. Jika Anda memiliki waktu lebih, bermeditasi di pulau terpencil Yunani yang bernama Lesbos akan menjadi pengalaman tak terlupakan.

Libra (23 September – 22 Oktober)
Walau logo zodiak berupa timbangan, tapi Libra ini ngga suka nimbang-nimbang buat liburan. Beberapa kali anak Libra kegep ngga bisa nolak paket liburan yang murah meriah. “Kemanapun akan kugapai, asal itu tak banyak biaya”, demikian quote seorang tokoh Libra.

Scorpio (23 Oktober – 21 November)
Scorpio anaknya chillax banget. Mereka sukanya bepergian yang bisa bermalas-malasan. Ngambang di Samudera Hindia sambil dengerin musik di HP mungkin cukup membangkitkan gairah untuk menjalani kehidupan seperti apa adanya.

Sagittarius (22 November – 21 Desember)
Kalo Sagittarius agak aneh nih! Mereka seneng kalo bisa berlama-lama di jalan. Makanya, Sagittarian cucok tuh melakukan convoy dari Sabang sampai Merauke dengan sepeda roda tiga bersama sahabat-sahabat Perkumpulan Sagittarius Seluruh Indonesia.

Gimana? Udah tau mau pergi kemana?