Aturan Tak Tertulis Saat ke Bali

Bali menjadi destinasi wisata yang paling terfavorit bagi sebagian orang. Hal ini membuat banyak pengagumnya berdatangan dari belahan dunia manapun. Namun, dibalik keindahannya, ada aturan tak tertulis yang seharusnya kamu perhatikan selama menghabiskan waktu di Bali. Let’s check it out!

Seru nih rame-rame |Source: https://www.hipwee.com/

Saat Wanita Sedang Haid

aturan tak
Ilustrasi saja broo |Source: https://www.honestdocs.id/

Sesuai julukannya, Bali punya banyak sekali pura. Sebagai orang awam, tentu kamu ingin mengunjungi beberapa di antaranya. Sebenarnya sah-sah saja jika kamu ingin datang berkunjung, tapi pastikan kamu (wanita) sedang tidak dalam masa haid. Ini dinamakan cuntaka, masa dimana sedang tidak suci sehingga tidak dapat melakukan upacara keagamaan maupun berkunjung ke pura yang notabenenya memang tempat suci.

Terus aja juga, peraturan yang tidak memperkenankan wanita yangbaru melahirkan, bayi yang belum menjalani upcara 3 bulanan hingga dalam suasana berkabung atau kehilangan orang terkasih. Tapi, yang paling sering di-higlight adalah wanita yang sedang haid. Alangkah lebih baik memeriksa keadaan rombongan dan peraturan yang ada.

Memperhatikan Pakaian Saat Akan Pergi ke Pura

aturan tak
‘Kan adem dilihatnya |Source: https://www.kintamani.id/

Karena pura adalah tempat suci dan kemungkinan besar akan menemui pemangku atau sulinggih, aturan tak tertulis berikutnya sudah pasti kamu diharuskan menggunakan pakaian yang sopan ke pura. Walaupun kamu sudah menggunakan baju atau celana yang sopan, penggunaan kamen dan selendang harus kamu lakukan. Kalau mau pakai kebaya malah lebih baik lagi. Biasanya pakaian ini sudah disiapkan pihak pura sehingga kamu nggak harus bingung untuk cari kamen dan selendang.

Aturan Tak Tertulis yang Seharusnya Semua Orang Tahu: Jaga Ucapan dan Tingkah Laku

aturan tak
Syuuutt! |Source: https://www.poskata.com

Selama di Bali, kamu pasti akan menemui upacara keagamaan yang dilakukan di pinggir jalan maupun pantai. Nah, di situasi ini kamu nggak boleh melakukan hal-hal yang mengganggu seperti klakson berkali-kali saat upacaranya berlangsung. Sebaiknya kamu bertindak biasa, kalau mau foto-foto boleh saja asalkan nggak mengganggu orang-orang yang sedang khusyuk mengikuti upacara.

Ini juga berlaku ketika kalian menemukan banten seperti canang dan segehan di depan rumah atau tempat lainnya. Kalau bisa jangan dipindah apalagi sampai diinjak. Seandainya memang tidak sengaja terinjak, bisa mengucapkan maaf dalam hati. Intinya, jangan sampai berkata buruk dan melakukan hal-hal yang nggak seharusnya. Mari saling menjaga dan menghargai sesama, kepercayaan dan alam.

Hinda Nova

Writer & Blogger

Related Posts:

  • All Post
  • Africa
  • America
  • Asia
  • Bali
  • Budaya
  • Europe
  • Opini On
  • Orang
  • Tempat
  • Travel Tips
    •   Back
    • Denpasar
    • Badung
    • Gianyar
    • Tabanan
    • Bangli
    • Klungkung
    • Karangasem
    • Buleleng
    • Jembrana
    • Sanur
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    • Ubud
    • Kintamani
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Kuta
    • Nusa Dua
    • Seminyak
    • Canggu
    •   Back
    • Event
    • Urban Legend
    •   Back
    • Inspirator
    • Komunitas
    •   Back
    • Kintamani
    •   Back
    • Kuliner
    • Wisata
    •   Back
    • Penida-Lembongan
    •   Back
    • Sanur
    •   Back
    • Ubud

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Edit Template
Suppose warrant general natural. Delightful met sufficient projection.
Decisively everything principles if preference do impression of.