Legenda memang selalu menajadi sebuah cerita yang sampai saat ini belum bisa dipercayai kebenarannya. Tetapi legenda ini selalu menarik untuk dibahas atau sekedar menambah pengetahuan kamu seputar legenda-legenda dari cerita rakyat Indonesia. Bali khususnya memiliki banyak sekali cerita seru, seperti Maya Denawa, hingga asal mula terciptanya Gunung Agung.
Nah, berhubung Gunung Agung sekarang menjadi perbincangan yang paling sering dibahas di media sosial—karena baru-baru ini mengalami sebuah erupsi, nggak ada salahnya menulusuri tentang legenda dibalik Gunung yang dianggap masyarakat Bali sebagai salah satu gunung suci dan dihormati di Bali.
Berdasarkan lontar Raja Purana Sasana Candi Sapralingga Bhuana dikutip dari @calonarangtaksu, menyebutkan awal terciptanya Gunung Agung berawal dari Dewa Pasupati mencabut puncak Gunung Mahameru di India dan menaruhnya di pulau Jawa, kemudian menamainya sebagai Gunung Semeru. Kemudian bagian Gunung Semeru ini dibawa ke Bali dan dinamai menjadi Gunung Agung.
Lantas apa gunanya dibalik penciptaan Gunung Agung di Bali? Nih, baca penggalan artikel Mz di bawah ini.
Gunung Agung sebagai penyeimbang Pulau Bali Dwipa
Sebelum Gunung Agung berada di Bali, ternyata saat itu, Bali Dwipa (sebutan Pulau Bali pada jaman dulu) kondisinya masih tidak stabil alias pulaunya masih terombang ambing, seperti ada sesuatu yang kurang di sana. Konon dulunya gunung di Bali cuman ada Gunung Lempuyang di bagian Timur, Gunung Andakasa di selatan, Gunung Batukaru di barat, dan Gunung Beratan atau Pucak Mangu di utara.
Maka dari itulah Dewa Pasupati memerintahkan para Dewa untuk memindahkan bagian puncak Gunung Semeru ke Bali Dwipa. Mindahinnya pakai apa? Bedawang Nala sang kura-kura raksasa, berserta Naga Anantaboga, Naga Taksaka dan Naga Basuki sebagai pengikat Bedawang Nala.
Dalam perjalanan menuju Bali Dwipa, salah satu bongkahan Gunung terjatuh dan kini bongkahan tersebut berubah menjadi sebuah gunung, yaitu Gunung Batur. Setelah sampai, bagian Gunung Semeru tersebut ditempatkan di bagian timur laut Bali dan dinamakan Gunung Agung atau bisa disebut dengan Gunung Tohlangkir.
Jadi inget artikel Sang Hyang Tohlangkir sebagai penguasa di Gunung Agung. Kamu udah baca belum?
Apakah itu sebuah kebenaran? Jika berdasarkan lontar mungkin iya, tetapi jika dilihat secara geografis tidak mungkin sebuah bongkahan gunung bisa dipindahkan ke sebuah pulau dan berubah menjadi gunung. Namun apadaya kalau hingga sekarang kepercayaan itu sampai sekarang masih dipercayai sama umat Hindu di Bali.
Masyarakat Hindu di Bali mempercayai kalau Gunung Agung memang dihuni oleh salah satu putranya Dewa Hyang Putranjaya untuk berstana di Gunung Agung didampingi oleh Naga Basuki. Makanya seringkali Gunung Agung ini diidentikan dengan sosok naga yang menghuni Gunung Agung.