Kemarin Masbrooo sempat berkunjung ke sebuah festival visual tentang kelautan Indonesia. Namanya Vision International Image Festival atau disingkat jadi Vimagefest. Festival perdana ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, festival perdana kali ini mengangkat tema Angasraya. Angasraya? Apaan tuh? Angasraya artinya arus kebebasan samudera yang diambil dari bahasa Sansekerta (udah gitu aja).
Di sini ada pameran foto dipecah menjadi 2 main event berisikan kisah-kisah samudera dari negara-negara Asia-Pasifik (termasuk Indonesia yang nenek moyang kita seorang pelaut): yang pertamax Visual Oceans di Danes Art Veranda yang sangat festive dengan kurasi foto dari Indonesia oleh Oscar Motuloh, kalau dari Indonesia favorit Masbrooo adalah Jermal oleh Tantyo Bangun. Hitam putihnya dramatis!
Dan Lines Aligned di Bentara Budaya Bali, berisikan foto-foto dari Asia – Pasifik yang elegan dengan kurasi oleh Barbara Stauss. Favorit Masbrooo adalah foto dari ahli biologi asal Singapura: As We Walk on Water oleh Robert Zhao Renhui yang photo storynya tentang reklamasi Singapura tahun 1970an.
Selain festival foto, ada juga side event yang menarik tidak jauh dari tema Angasraya, ada memasak kuliner pesisir bersama Rahung & Made Mawut + Nosstress, membuat koral oleh Wayan Patut, kelas kolase bersama Ika Vantiani, Diskusi Kelautan bersama Walhi Bali, Greenpeace, Bappenas, dan KKP, Backpacker Diary bersama Elok Dyah, dan Hartono. Jurnalisme Kelautan bersama Farid Garban, dan workshop fotojurnalisme bersama Arbain Rambey! Eits! Belum selesai di situ aja. Penutupan dari Vimagefest dimeriahkan dengan premiere film dokumenter Imanez yang disutradarai oleh Rudolf Dethu dan Rio Simatupang. Woyoh! Keren nggak tuh?
Eits, jangan sedih walau sudah selesai, kalian bisa menikmati pameran Vision yang akan menggelar road show di Jakarta nanti.
Be angasraya!