Serius! Cita-Citanya Marmar Herayukti Dari Kecil, Jadi Tattoo Artist

marmar herayukti

Mungkin bagi sebagian bocah-bocah di dunia memiliki cita-cita jadi tukang tattoo bakalan ga da yang mau ya. Soalnya pas kamu bocah, cita-cita yang paling pengen kamu capai saat itu udah pasti jadi dokter, guru, pilot, dan polisi. Tapi ada seorang bocah yang lahir di Banjar Gemeh, Denpasar ternyata memiliki sebuah impian sejak kecil menjadi seorang tukang tattoo atau bahasa kerennya tattoo artist.

Kenalin Putu Marmar Herayukti seorang seniman asal Denpasar yang namanya udah bikin orang-orang pengen di tattoo sama doi. Doi seorang tattoo artist, seniman Ogoh-Ogoh dan ga lupa vokalisnya Ripper Clown. Mz ketemu sama doi langsung diajakin ngobrol seru di studio tattoonya bernama Hellmonk Tattoo.

Dari kecil Marmar udah suka gambar dan ga ada minat untuk olahraga bela diri, walaupun rata-rata keluarga doi seorang pesilat

marmar herayukti
Bakat dari orok mungkin ini

Karir Marmar emang ga jadi secara instan, tapi doi dari kecil emang udah tertarik dengan dunia seni menggambar sih. Jadi berikut penjelasan si Marmar

“Saya itu dari kecil udah suka menggambar. Dulu ga terlalu berminat untuk ikut silat, karena keluarga memang rata-rata suka silat. Malahan bapak melihat saya lebih suka ngeliat orang menggambar. Mulai dari situlah saya terus di support untuk ikutan berbagai macam lomba menggambar tanpa harus dipaksa untuk jadi juara. Yang penting ikut aja kompetisinya. Dari sana mental saya udah jadi lebih berani” kata Marmar

Kemudian doi terus mengembangkan potensinya dengan belajar menggambar dengan seorang pelukis. Dari sanalah Marmar mulai menyukai seni Ogoh-Ogoh dan mulai bikin ogoh-ogoh kecil dengan bentuk yang sederhana.

Saking senengnya, hampir tiap minggu doi selalu bikin Ogoh-Ogoh doang, hingga waktu masi SD pernah dimarahi sama gurunya, karena karya yang dibikin cuman Ogoh-Ogoh aja. Lucu banget kan si Marmar waktu masih SD.

Kelas 2 SMP, Marmar udah mulai serius bikin Ogoh-Ogoh yang ukurannya lebih besar bareng teman-temannya. Kemudian kelas 3 SMP akhirnya pertama kalinya Marmar bikin Ogoh-Ogoh di Banjar bareng Sekaa Truna-nya.

Marmar Herayukti udah seneng seni tattoo saat jaman SD

marmar herayukti
Nih, doi lagi sibuk gambar di kulit orang

Ternyata oh ternyata, dibalik sukanya menggambar dan Ogoh-Ogoh, potensi Marmar di dunia tattoo udah mulai kelihatan. Sejak kelas 4 SD, Marmar sudah suka banget dengan garbar-gambar tattoo dan mulai menggambar desain tengkorak tattoo pertamanya hingga kelas 6 SD udah mulai bagus gambar desainnya.

Pas kelas 3 SMP Marmar udah mulai belajar tattoo langsung di kulit orang yang ingin dia tattoo. “Saya mulai tattoo sejak dari 3 SMP berawal dari dikasih alat tattoo sama teman dan langsung dibikinin tattoo tengkorak. Akhirnya berlanjut tattoo teman tanpa dibayar, maklum sambil belajar pada saat itu” jelas Marmar.

Baca juga:  Seribu Duka Kepada Para Seniman Bali yang telah meninggal Dunia

Jasa tattoo Marmar mulai dibayar saat doi pas kelas 3 SMA

marmar herayukti
Ya gitu deh Marmar

Doi sempat pas kelas 3 SMA berhenti nattoo orang dan lebih memilih ngeband gitu, tapi itu ga bertahan lama, karena temannya Marmar kembali nyuruh doi nattoo dia lagi dan dari sana mulai banyak temen Marmar yang puas, dibayar deh doi dari hasil karyanya itu.

Setelah terus-terusan nattoo, doi berhasil beli mesin tattoo sendiri. Maklum dulu Marmar bikin mesin tattoonya bikin sendiri dengan alat seadanya. Ga cuman tattoo aja nih, tapi dulu Marmar pernah jadi tukang gambar motif diatas sandal bakiak dan tukang gambar layangan. Doi melakukan itu arena ingin jadi seseorang yang mandiri, karena menurut doi ada rasa kebanggan tersendiri saat bisa menghasilkan duit dari jerih payah sendiri.

Tamat SMA, Doi memutuskan untuk terjun ke dunia tattoo industry alias ga lanjut kuliah

marmar herayukti
Doi setia sama passion-nya

“Tahun 2002 pas baru tamat SMA dan saya baru mulai belajar di tattoo industry, mulai pengen menjadi tattoo profesional. Mulai disana saya belajar tata cara prosedur tattoo yang benar dan bersih. Mulai terus dibayar untuk natto secara profesional. Saya ga lanjut kuliah langsung terjun ke dunia tattoo dan memang saya ga suka sekolah formal” papar doi sambil senyum-senyum gitu.

marmar terus meningkatkan skill-nya di dunia tattoo, hingga sampai bisa bikin studio Hellmonk Tattoo tahun 2010 sampai sekarang amsih berjalan dengan mulus. Perjalanan karir doi ga semudah yang kita pikirin, karena menjadi seniman itu butuh proses dan harus sabar.

Kisah Marmar sang Seniman Ogoh-Ogoh dari Denpasar

marmar herayukti
Marmar mule top

Habis tattoo lanjut lagi Ogoh-Ogoh nih dan Mz kepo banget kenapa nama Marmar Herayukti sangat disegani oleh para seniman Ogoh-Ogoh Denpasar. Doi pernah dipercaya sebagai salah satu juri Festival Ogoh-Ogoh di Kota Denpasar.

“Pertama kali saya bikin Ogoh-Ogoh saya selalu dapet nominasi dan selalu dapat juara. Awalnya juri itu dari kalangan akademisi. 2014 saya memilih menggunakan Ogoh-Ogoh pake bambu lagi dan berhenti pake sterofoam, karena kurang pantas menurut saya. Karena Ogoh-Ogoh saya terus masuk nominasi dan dilihat cukup berkompeten dan akhirnya diminta untuk menjadi juri. Kemudian saya mulai merancang kreteria perlombaan Ogoh-Ogoh Kota Denpasar agar tidak ada lagi yang protes. Saya pernah kecewa karena ga lolos, cuman itu saya jadikan motivasi untuk terus berkembang” begitu cerita Marmar.

Baca juga:  Mandi Di Pantai Baluk Rening bisa Obati Rematik dan Asam Urat Lho

Ga tahan karena vakum di band, tahun 2016 Marmar jadi vokalis Ripper Clown

marmar herayukti
Gini penampilan doi pas manggung

Ripper Clown salah satu band indie terkenal di Kota Denpasar yang saat itu sempat vakum. Kemudian Marmar juga kebetulan udah vakum juga dengan band lamanya akibat tingkat kegabengan yang tinggi. Hal ini bikin Ripper Clown tertarik ngajak Marmar untuk gabung buat ngisi vokalis di Ripper Clown.

Untungnya dengan pekerjaan doi dibidang seni, tetap bisa ngatur waktu antara perkerjaan sebagai tukang tattoo, nge-band hingga waktu untuk berolahraga dan keluarga. “Hidup saya dipermudah karena pekerjaan seni, jadi saya mengaturnya seporsinya aja, melakukan semampunya dan kalo nge-band biasanya seminggu sekali” tutur Marmar.

Marmar dan arti kebahagiaan dalam hidupnya

marmar herayukti
Hidup itu harus bahagia

Mz pernah nanyak sama doi, kenapa ga ngambil banyak klien dan memilih sehari cuman 1 klien aja? Jawaban doi langsung bikin Mz melongo. Begini jawaban Marmar
“Saya bilang tujuan hidup saya bukan uang, karena tujuan hidup saya bahagia. Memang uang bisa bikin bahagia dan bahagia ga bisa dibeli dengan uang, tapi uang itu adalah salah satu cara bikin bahagia. Saya memang dari dulu hidup sederhana dan saya ga suka membandingkan hidup saya dengan orang lain” jelas Marmar dengan santai sambil tersenyum kembali.

Doi ga pernah menuntut apapun dalam hidupnya, karena menjalani hidup dengan apa yang disukai, bikin hidup doi jadi lebih bahagia. Dibalik semua itu, Marmar ngajarin kita semua soal bagaimana cara menikmati hidup kita sampai akhir nanti. Bukan dengan gaya kekinian, biar kamu diakui sama orang-orang kalo kamu orang yang berada, tetapi jadilah diri sendiri dan hidup sesederhana mungkin.

Doi juga berpesan buat para anak muda Bali untuk banyak-banyak bergaul, terus menambah wawasan seluas mungkin, banyak bertanya dan banyak memperhatikan, serta harus sensitif dalam melihat kejadian yang ada.

Ga kerasa sejam ngobrol asik bareng marmar Herayukti dan Mz harus berpisah, karena doi mau quality time sama keluarga kecilnya. Nih diakhir kata marmar berpesan “Seni bukan kompetisi, tetapi seni itu bentuk sarana komunikasi yang indah yang bikin orang-orang tertarik untuk mendengarkannya”.

 

 

Comments

comments

Yoga Sumantara
Berbagi dimulai dari keikhlasan, jangan jadi orang lain tapi jadi lebih baik dari orang lain, penggemar mie-miean, Love SERINGAI dan sejenisnya lagi sibuk belajar out of the box